Parenting Islami: Pendidikan Kepada Anak

Jalanhijrah.com-​Dalam agama islam; orang tua menjadi figur utama dalam membangun dan berkembangnya sikap dan kepribadian si anak. Dalam hal ini, sosok ibu menjadi madrasah pertama (sekolah) pertama bagi anak-anaknya. Sesuai yang diungkapkan oleh penyair arab ternama Hafidz Ibrahim,  mengungkapkan bahwa : ‘’Al-Ummu Madrasatul Ula, iza A’dadtaha A’dadta Sya’ban Thayyibal A’raq’’ berarti ibu adalah sekolah utama (bagi anaknya). Bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi yang terbaik.

​Proses perkembangan dan pertumbuhan anak memang sangat perlu untuk diarahkan pada peletakan dasar yang tepat guna menciptakan pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya dengan mencangkup aspek kecerdasan religius (RQ), kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) maka akan menjadi selaras dalam proses tumbuh kembangnya si anak.

​Doktor Maria Montessori seorang tokoh pendidik sekaligus ilmuan berkebangsaan Italia berpendapat bahwa rentang usia lahir terjadi sampai 6 tahun anak mengalami masa ke-emasan (the golden years) merupakan masa dimana anak mula peka atau sensitif untuk memerima berbagai hal rangsangan. Masa peka terjadi kematangan fungsi fisik dan psikis, anak telah ispa merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sekitar. Masa peka ini terjadi pada masing-masing anak sangatlah berbeda-beda tergantung dengan semakin cepatnya laju pertumbuhan dan perkembangan si anak secara individual. Masa peka juga termasuk tahap awal untuk mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, gerak, gerak-motorik, dan sosio emosional pada anak usia dini.

Baca Juga  Politik Harapan dan Politisi Negarawan Mulai Hilang, Benarkah?

​Parenting adalah pendidikan yang bertumpu pada keluarga dengan mengupayakan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia didalam keluarga serta lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri atau bisa disebut juga dengan penyelenggara pendidikan anak usia dini yang berbasis keluarga. Adapun Islamic Parenting secara sederhana berarti pengasuhan anak dalam proses tumbuh kembangnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Pengasuhan anak dilakukan sesuai dengan tuntunan agama islam dengan tujuan memberikan kebaikan dunia maupun diakhirat kelak, dengan mengedepankan penjelasan berbagai aspek-aspek pendidikan yang baik.

​Menurut pemikiran Syaikh jamal Abdurrahman dalam buku Islamic parenting pendidikan dimulai sejak anak berada dalam sulbi ayahnya karena pada fase ini pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang lurus dan berorientasi yang baik dalam jiwa dan perilaku anak didiknya. Agama islam sangat menekankan pentingnya peran orang tua untuk dapat terlibat aktif dalam proses pendidikan anaknya, agar anak tetap berkembang dan berkreasi sesuai dengan fitrahnya.

​Islam sangat serius dalam penekanan konsep pendidikan islam dengan tujuan agar terbentuk kesadaran terhadap hakikat dirinya sebagai manusia atau Hamba Allah yang diwajibkan menyembah kepada-Nya dan terbentuknya kesadaran akan fungsi dan tugas sebagai khalifah fi Ardl dan dapat mewujudkan segala cita-cita serta harapan dalam kehidupan sehari-hari. Serta dengan pendidikan yang manusia peroleh akan dapat meningkatkan derajat manusia itu sendiri, apabila beriman kepada Allah SWT.

Baca Juga  Ekstremitas Guru Gembul, Matinya Kepakaran dan Intoleransi Komunitas Habaib

​Allah SWT berfirman

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ – ١١

​Artinya:’’Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah ​kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan ​memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka ​berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di ​antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa ​yang kamu kerjakan.’’ (QS. Al-Mujadalah:11)

​Selain mengangkat derajat bagi penuntut ilmu, pendidikan juga akan memberikan dampak positif yang menjadikan sebab-sebab timbulnya keberkahan bagi yang mempelajarinya. Seperti yang tertuang dalam Surat Shad ayat 29, Allah SWT berfirman:

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ – ٢٩

​Artinya: ’’Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka ​menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat ​pelajaran.’’ (QS. Shad: 29)

​Kembali ke pendidikan anak dalam islam, untuk mewujudkan generasi anak yang sehat, ceria, dan berakhlakul karimah, maka seorang ibu harus bersungguh-sungguh dalam merawat dengan jalinan kasih sayang, serta memberikan ilmunya kepada si anak dengan tujuan akan tercapainya generasi emas yang akan berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan agama, semakin banyak ibu yang berkualitas dalam mengasuh anak-anaknya maka akan memberikan pengaruh yang sangat luar biasa dalam menguatkan pondasi dasar bangsa ini.

Baca Juga  Menjadi Muslim Sejati dengan Meneladani Mbah Moen

​Kesehatan dan pendidikan menjadi dua hal yang menjadi prioritas bagi si anak, untuk itu berikan pengeahuan yang cukup untuk dapat menciptakan anak-anak yang berwawasan luas dan ajari anak-anak dengan bekal ilmu agama, ilmu umum agar kelak mampu mengamalkannya dalam bermasyarakat.

​Selain dua hal diatas, menampilkan keteladanan yang baik dalam bersikap dan bertingkah laku dihadapan anaknya juga termasuk metode pendidikan yang utama. Hal ini dikarenakan pada jiwa si anak akan lebih mudah mencontoh dari apa yang dia lhiat dihadapannya dan menjadikan pengaruh yang akan dijalani dalam kehidupan sehari-hari.

​Semoga dengan pendidikan dasar yang diberikan orang tua  kepada anak-anaknya akan memberikan dampak positif bagi si anak khususnya, terlebih-lebih akan muncul generasi-generasi emas dan berprestasi yang siap mengharumkan daerahnya, negaranya, serta bermanfaat bagi seluruh alam semesta. Wallahu A’lam Bis Showwab.

 *PenulisA’isy Hanif Firdaus, S.Ag. Sekretaris Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Al-Fajar, Sekretaris PR IPNU Dukuh Kedawon, Lembaga Pers & Penerbitan PAC IPNU Kec. Larangan

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *