Dalam perebutan kursi parlemen di Belanda, sosok Muslim perempuan bernama Kauthar Bouchallikht berhasil mencuri perhatian. Ini menyusul usai dirinya memenangkan perebutan kursi di parlemen negara Kincir Angin.
Dikenal sebagai muslim yang berhijab, kemenangan Bouchallikht dinilai akan membawa harapan baru bagi masa depan komunitas muslim di Belanda. Di mana wanita berusia 27 tahun itu setidaknya akan terus melakukan kampanye melawan Islamofobia dan rasisme bagi kelompok minoritas.
Kabar kemenangannya dalam memperebutkan kursi parlemen Belanda ini diungkapkan langsung olehnya melalui akun X pribadinya. Dalam twittnya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. “Wow. Kita berhasil. Terlepas dari segalanya, terima kasih untuk segalanya,” tulis Kauthar Bouchallikht, dilansir dari About Islam.
Dalam laporan The New Arab menjelaskan bahwa sosok Bouchallikht merupakan seorang aktivis lingkungan. Di mana ia banyak menghabiskan hidupnya untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan. Harapan terbesarnya adalah memerangi kebencian bersama-sama di negaranya tersebut. Meski berstatus sebagai warga negara Belanda, berdasarkan garis keturunan, Bouchallikht merupakan keturunan Maroko.
Dalam pemilu Belanda, ia mewakili partai GroenLinks (Kiri Hijau) di parlemen. Berdasarkan sumber media local yang dilansir, Bouchallikht menerima lebih dari 19.000 suara.
Bouchallikht menjelaskan bahwa banyak orang di Belanda cenderung mengasosiasikan agama Islam dengan terorisme dan sesuatu yang negative. Sehingga mereka sering merasa terheran heran ketika melihat ada seorang Muslim ikut terlibat dalam dunia aktivis lingkungan.
“Saya percaya bahwa Bumi diberikan kepada kita oleh Tuhan dan kita harus menjaganya dengan baik,” ujarnya. Islam adalah agama terbesar kedua di Belanda, yang dipraktikkan oleh 4% populasi menurut perkiraan 2010–2011. Sebagian besar berada di empat kota besar negara, Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht.
***