5 Hal Ini Dilarang Saat Makan dalam Islam, Apa Saja?

Jalanhijrah.com-Islam memerintahkan untuk memakan makanan yang baik dan menyehatkan. Selain itu kita juga harus memerhatikan adab-adab dalam menyantap makanan. Termasuk di dalamnya mengetahui hal apa saja yang dilarang dilakukan. Berikut adalah 5 hal yang dilarang dilakukan saat menyantap makanan menurut Islam.

Tidak mencela makanan

Sering kita mengomentari makanan yang akan kita santap. Entah dari rasanya yang terlalu asin atau dari tampilannya yang tidak sedap dipandang. Perkataan semacam ini perlu diwaspadai karena bisa jadi termasuk ke dalam perbuatan mencela makanan. Apalagi mengatakannya di hadapan orang yang memasak makanan tersebut. Tentu akan akan sangat menyakiti perasaan yang memasak tersebut.

Sebuah hadits yang diriwayatkan dalam shahih Bukhari Muslim bahwa Abu Hurairah Ra berkata : “Tidaklah Rasulullah Saw mencela makanan sama sekali. Jika beliau suka dimakannya. Jika beliau tak suka, ditinggalkannya”. Dalam suatu riwayat ditambahkan oleh Muslim, “Jika tidak disukainya beliau pun diam”.

Sebaliknya dianjurkan untuk memuji makanan yang dihidangkan. Sebuah hadits dalam Shahih Muslim dari Jabir Ra bahwa Rasulullah Saw suatu ketika menanyakan kuah kepada istri-istrinya. Mereka menjawab, “Yang ada cuma cuka”. Maka beliau menyuruh mengambil dan memulai makan dengan cuka, sembari memuji : “Sungguh enak kuah cuka ini. Sungguh enak kuah cuka ini”.

Tidak rakus ketika makan

Islam mengajarkan dengan baik bagaimana cara mengambil makanan terutama saat diundang dijamuan. Jangan sampai karena perut yang lapar atau nafsu membuat kita Rakus terhadap makanan.

Dari Jabalah bin Suhaim Ra. katanya : “Selama satu tahun mengalami paceklik kami tinggal bersama Ibu Zubair Ra. Kami mengandalkan hidup dengan buah kurma. Pada suatu saat Abdullah Ibnu Umar Ra. mengunjungi kami. Ketika kami sedang makan, dia berkata : “Janganlah mengambil dua biji sekaligus, sebab Nabi Saw melarangnya untuk mengambil dua biji sekaligus”. Kemudian Nabi Saw menambahkan, “Kecuali kalau teman-teman telah mengizinkan saudaranya untuk mengambilnya”. (HR. Bukhari)

Baca Juga  FKUB Kediri Sosialisasikan Moderasi Beragama untuk Tangkal Radikalisme

Tidak kekenyangan

Melihat makanan yang enak rasanya ingin cepat-cepat menyantap. Apalagi di saat perut sedang merasa lapar kadang ingin mengambil lebih dari kadar semestinya. Hal ini bisa membuat kekenyangan yang memberikan dampak buruk. Seperti malas bergerak, hati menjadi keras dan masalah yang menyangkut kesehatan tubuh.

Islam sendiri melarang umatnya untuk makan yang berlebihan sampai kenyang sebagaimana hadits berikut.  Dari Abu Karimah al-Miqdad Ibnu Ma’dikarib Ra. : katanya bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Saw mengatakan : “Janganlah mengisi piring atau bejana tempat makan melebihi kemampuan perutnya. Bagi anak Adam satu mulut penuh makanan cukup untuk membuat punggungnya tegak. Namun kalau ingin lebih banyak lagi, maka cukup sepertiga perut untuk makanan, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiga lagi untuk udara (nafas)”.  (HR. Tirmidzi)

Tidak menyisakan makanan

Ketika ada potongan makanan yang jatuh ke lantai, tidak sedikit orang akan menyia-nyiakan makanan tersebut. Alasannya karena takut kotor dan membawa penyakit kalau diambil lagi. Padahal Rasulullah Saw menyuruh untuk mengambil makanan tersebut apabila terjadi hal yang demikian. Tentu dengan cara membersihkannya dan ada kemungkinan dari potongan makanan tersebut yang masih bisa dimakan. Hal ini bertujuan supaya kita tidak menyisakan makanan sedikit pun untuk syetan.

Dari Anas Ra. sesungguhnya Rasulullah Saw memakan makanan, beliau biasa menjilati tiga buah jari tangannya, dan beliau berkata : “Kalau salah seorang dari kalian menjatuhkan sepotong bagian makanan, dia sebaiknya membersihkan kotorannya dan memakan sisanya yang masih bersih, dan janganlah menyisakan untuk syetan”. Kemudian Nabi Saw menyuruh kami membersihkan mangkok. Lalu beliau mengatakan : “Kalian tidak tahu di bagian mana dari makananmu yang mengandung berkah”. (HR. Muslim)

Tidak menggunakan perangkat makan dari emas/perak

Bagi mereka yang memiliki harta kekayaan berlimpah wajib memerhatikan hal ini. Sebab Allah SWT melarang makan dengan menggunakan perangkat dari emas dan perak. Hal yang seperti ini adalah kebiasaan yang dilakukan seperti kaum kafir, sehingga apabila seorang muslim melakukannya maka sama saja menyerupai kaum kafir.

Baca Juga  Nataru, ‘Target Favorit’ Teroris

Dari Hudzaifah Ra. katanya : “Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah Saw mengatakan : “Janganlah mengenakan pakaian dari sutra maupun blokade dan jangan minum dengan bejana dari emas maupun perak dan janganlah makan dengan piring dari keduanya, karena semua peralatan itu hanya untuk mereka kaum kafir selama di dunia”. (HR. Muslim)

Demikian itulah penjelasan terkait perbuatan yang  dilarang saat makan. Semoga kita bisa menjaga dari perbuatan yang dilarang tersebut. Semoga bermanfaat.

 Perhatikan Adab-adab Makan Ini Supaya Mendapatkan Nilai Pahala

Islam mengajarkan kita untuk memiliki adab makan yang baik. Bukan hanya kepada sang Khalik yang sudah melimpahkan rezeki-Nya kepada kita. Akan tetapi kita juga dianjurkan untuk memiliki adab makan yang baik kepada sesama orang yang makan. Misalnya tidak mengambil makanan berlebihan, meminta izin ketika ingin mengambil makanan dan mengambil makanan yang terdekat dari tempat kita makan.

Berikut ini adalah adab-adab yang perlu diperhatikan saat hendak menyantap makanan.

Cuci tangan sebelum makan

Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum makan. Selain menjaga kebersihan tangan, mencuci tangan ternyata sumber turunnya keberkahan pada makanan. Sebagaimana dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Daud berikut ini.

عَنْ سَلْمَا نَ، قال رسول االله بَرَ كَةٌ االطََّعَا مِ اَلْوُ ضُوْءُ قَبْلَهُ وَالْوُ ضُوْءُ بَعْدَ هَ

Dari Salman Ra. : Rasulullah Saw mengatakan berkah akan diterima orang yang makan dengan mencuci tangan sebelumnya dan sesudahnya. (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

Membaca doa sebelum dan sesudah makan

Jangan terburu-buru untuk menyantap makanan. Berdoalah sebelum makan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT. Selain itu kita juga berdoa agar makanan yang kita makan mengandung keberkahan.

Adapun doa sebelum dan sesudah makan  yang diajarkan Rasulullah Saw yaitu sebagai berikut. Dari Abdullah bin Amr bin Ash Ra. bahwa Nabi Saw bila dihidangkan makanan, beliau berdoa :

Baca Juga  Sejarah Haji Naik Pesawat, Sejak Kapan? Ini Biar Anda Tahu

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

” Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang Engkau berikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa api neraka. Bismillah”. (HR. Ibnu Suni)

Dianjurkan pula untuk membaca doa apabila lupa membaca doa sebelum makan. Sebagaimana perintah Rasulullah Saw dalam sebuah hadits berikut.

Dari Aisyah Ra., bahwa Nabi Saw mengajarkan, “Apabila salah seorang di antara kamu makan, hendaknya ia menyebut nama Allah SWT. Jika ia lupa pada permulaannya, hendaklah membaca :

بِاسْمِ اللهِأَوَّلَهُ وَآخِرَةُ

“Dengan nama Allah pada permulaannya dan pada akhirnya”.                                           (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Adapun  doa selesai makan adalah sebagai berikut.

Dari Abi Sa’id Al-Khudri Ra bahwa Nabi Saw apabila selesai makan berdoa

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum serta menjadikan kami orang-orang muslim”. (HR. Abu Daud)

Memakan makanan yang terdekat

Apabila ada undangan makan ke rumah orang lain hendaknya diingat poin yang satu ini. Yakni hendaklah mengambil makanan yang terdekat dari tempat duduk kita makan.

عَنَ عُمَرَ بْنِ أَبِى سَلَمَةَ قَا لَ كُنْتُ فِى حَجْرِ وسوف ل الله وَكَانَتْ يَدِى نَطِيشُ فِ الصََّحَْ

“Dari Umar bin Abu Salamah Ra katanya saya merupakan anak bimbingan Rasulullah Saw sudah siap untuk mengambil makanan, kemudian Rasulullah Saw mengatakan pada saya : Sebutlah nama Allah dan makanlah dengan menggunakan tangan kanan dan makanlah bagian yang terdekat darimu.”

Itulah penjelasan terkait adab-adab menyantap makanan. Semoga kita dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari agar aktivitas makan kita bernilai pahala.

Advertisements

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *