Jalanhijrah.com – Apa kabar Indonesia? Kini Indonesia akan memasuki tahun baru 2022. Negara ini akan refleksi terkait pencapaian apa saja pada tahun yang lalu. Pada tahun yang lalu Indonesia berhasil membubarkan atau mencopot legalitas kelompok radikal. Pembubaran ini menunjukkan keberanian Indonesia melawan radikalisme.
Indonesia sadar bahwa radikalisme benar-benar nyata. Hal ini dibuktikan dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi di beberapa wilayah. Paling tidak radikalisme diwarnai dengan ujaran kebencian dan kafir-mengkafirkan.
Radikalisme menjadi musuh negara. Karena, nilai-nilai yang usung radikalisme berlawanan dengan negara. Radikalisme bersifat tertutup (eksklusif). Ketertutupan ini mengantarkannya melihat perbedaan itu negatif.
Pikiran tertutup jelas tidak diterima di negara pluralis semisal Indonesia. Di sana terbentang perbedaan, mulai perbedaan pemikiran hingga perbedaan keyakinan. Perbedaan pemikiran dibuktikan dengan hadirnya ideologi Sunni dan Syiah. Sedangkan, perbedaan keyakinan digambarkan dengan datangnya agama yang berbeda-beda, mulai agama Kristen hingga agama Islam.
Radikalisme bakal tidak betah berada di negara plural. Jikalau paham ini terpaksa tumbuh dan berkembang di negara tersebut akan sangat mungkin membencinya dengan cara mengganti sistem-sistem yang sudah berjalan. Semisal, digantinya sistem republik-demokratis di Indonesia dengan sistem Khilafah.
Kampanye Khilafah masih tetap gencar sampai detik ini. Meski organisasinya sudah lama dibubarkan secara paksa oleh pemerintah di Indonesia. Ideologi khilafah masih tetap hidup. Dibuktikan semangat para pengusungnya semisal Ustadz Felix Siauw.
Memerangi radikalisme juga termasuk jihad. Karena, jihad yang benar mencegah kemungkaran dan menyemai kebenaran. Tidak benar jihad yang dipahami kelompok radikal dengan dalih sebagai aksi bela agama. Jihad kelompok ini bersikeras mengganti Negara Indonesia menjadi Negara Islam (Daulah Islamiyah).
Kelompok radikal berpikir Indonesia termasuk negara kafir, tidak seperti Negara Islam Suriah yang dipimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Klaim kafir yang mereka layang sesungguhnya kebodohannya dalam memahami Islam. Negara Islam tidak harus pedoman hukumnya pakai Al-Qur’an. Tapi, cukup pesan dalam kitab ini dimasukkan ke dalam sistem negara, sehingga negara ini meyakini keesaan Tuhan, membela nilai-nilai kemanusiaan, dan menegakkan keadilan dan persatuan.
Memasuki tahun baru nanti Indonesia bersyukur karena keberhasilannya memerangi radikalisme. Diharapkan di tahun baru 2022 nanti negara plural ini semakin baik. Radikalisme lenyap dari Indonesia. Selamat tahun baru 2022.[] Shallallah ala Muhammad.