Napi Terorisme Azi Maulana Firdaus Nyatakan Ikrar Setia kepada NKRI

Jalanhijrah.com. Banjar – Seorang narapidana terorisme penghuni lapas Banjar menyatakan Ikrar setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di aula lapas kelas IIB Kota Banjar, Senin (3/1/2022).

Dia adalah Azi Maulana Firdaus bin Nunung Ridwan. Pasalnya, narapidana terorisme yang sedang menjalani vonis hukuman selama tiga tahun enam bulan. Dan setelah yang bersangkutan melalui semua proses hukum yang ditetapkan akhirnya pihaknya mau berikrar kepada NKRI.

Upacara ikrar setia NKRI diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan ikrar. Selanjutnya prosesi penandatanganan ikrar setia NKRI, prosesi penghormatan dan menciuma bendera merah putih. Hal ini menunjukkan janji kesetiannya kepada NKRI.

Disaksikan Kalapas Banjar, pejabat struktural Lapas Banjar, Perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), perwakilan Densus 88 anti terorisme Mabes Polri serta perwakilan kemenag.

Kalapas Banjar Muhammad Maulana mengucapkan terima kasih kepada Azi Maulana yang secara tulus dari hatinya menyatakan kembali ke NKRI.

Kalapas juga berpesan agar Azi dapat menata kehidupan yang lebih baik, sehingga dapat menjadi pribadi yang mandiri dan produktif.

“Semoga ini menjadi awal bagi saudara Azi untuk kembali ke masyarakat, dan diharapkan masyarakat dapat menerima kembali ke tengah-tengah mereka,” ujar kalapas.

Nai dan bernegara dalam bingkai NKRI.

Kalapas menuturkan, dengan pengucapan ikrar yang dilakukan Azi Maulana, maka Azi berkewajiban setia dan melindungi segenap tanah air Indonesia dari setiap tindakan terorisme dan radikalisme yang dapat memecah belah NKRI.

Baca Juga  Menyebut Almarhum Untuk Non Muslim Yang Meninggal, Bolehkah?

Bersamaan dengan itu, yang bersangkutan berjanji dan merelakan dirinya untuk mengabdi kepada merah putih. Termasuk salah satu di antaranya adalah menyebarkan dakwah damai demi membentengi masyarakat dari paham radikalisme.

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *