Khairah, Ibunda Imam Hasan al-Bashri

Jalanhijrah.com- Siapa yang tidak kenal Imam Hasan al-Bashri? Tokoh tabiin yang dibesarkan di antara wewangian kenabian. Kemuliaan sang Imam tidak terlepas dari pola asuhan ibunda dan ibu susunya, Ummul Mukminin Ummu Salamah ra..

Khairah adalah seorang perempuan tabiin berpengetahuan luas. Kapasitas ilmu dan kehidupannya yang zuhud telah sukses mengantarkan kedua anaknya menjadi ulama besar, yaitu Hasan bin Abu Hasan al-Bashri dan Said bin Abu Hasan al-Bashri.

Anak kedua Khairah, yakni Said bin Abu Hasan al-Bashri merupakan tokoh tabiin yang tsiqah. Ia seorang yang zuhud dan dikenal gemar beribadah. Ia dijuluki rahib karena sikap religiusnya, dan hadis-hadisnya terdapat dalam buku kumpulan hadis.

Sosok Khairah

Khairah dikenal sebagai budak Ummul Mukminin Ummu Salamah ra.. Khairah mendapat banyak kebaikan karena kebersamaannya dengan Ummu Salamah ra.. Ia juga mendapat banyak ilmu dari istri-istri Rasulullah saw..

Suaminya adalah Yasar, seorang budak dari pertempuran ‘Maisan, yang tinggal di Madinah dan dimerdekakan di sana. Tidak lama kemudian, ia dinikahkan dengan perempuan terbaik, Khairah, budak Ummu Salamah. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Khaththab ra..

Khairah termasuk istri terbaik bersama suaminya. Ia memenuhi segala keperluan suaminya tanpa menangguhkan pengabdiannya kepada Ummu Salamah. Allah memberikan keturunan terbaik dan salihah bagi pasangan suami istri ini. Keturunan yang menjaga kehidupan keduanya pada masa yang akan datang lewat ilmu yang menghiasi manusia dan menghidupkan ingatannya. Khairah melahirkan anaknya, Hasan, dua tahun sebelum akhir pemerintahan Umar bin Khaththab pada 21 Hijriah.

Baca Juga  Posisi Perempuan dalam Islam

Mendapat Berkah dari Rumah Kenabian

Dalam didikan Ummu Salamah, Khairah lulus dan meriwayatkan hadis darinya. Sebagaimana juga ia meriwayatkan hadis dari Aisyah ra..

Dari tangan Khairah banyak tokoh-tokoh tabiin baik laki-laki maupun perempuan yang meriwayatkan hadis. Dari kalangan laki-laki diantaranya kedua anaknya Hasan dan Said, Ali bin Zaid bin Jud’an, dan Muawiyah bin Qurrah al-Muzani. Semuanya adalah tokoh terdepan tabiin yang tsiqah.

Adapun dari kalangan perempuan adalah Hafshah binti Sirin, pemimpin perempuan tabiin. Khairah sangat setia melayani Ummu Salamah. Ia melakukan pekerjaannya sekaligus merawat kedua anaknya.

Ummu Salamah pernah menyuruh Khairah untuk suatu keperluan, ia tidak sempat menjaga anaknya hingga Hasan menangis. Ummu Salamah pun memberikan ketenangan pada Hasan dengan menghibur dan menyusuinya. Seperti yang dikisahkan juga bahwa Ummu Salamah mengajak keluar Hasan yang masih kecil kepada para sahabat Rasulullah saw..

Mereka semua mendoakannya. Suatu ketika ia mengajaknya keluar menemui Umar bin Khaththab. Ia pun mendoakannya,”Ya Allah, berikanlah pemahaman mendalam pada agama dan jadikan ia dicintai oleh umat manusia.”

Dengan semua ini, Khairah memperoleh keberkahan pada putranya Hasan berkat doa dari Umar bin Khaththab, dan menjadikannya sebagai tokoh tabiin terbaik.

Bersama Ummu Salamah, Khairah mendapat banyak keberkahan ilmu. Ia kerap duduk bersama para perempuan muslimah untuk menasihati dan mengajarkan hukum-hukum yang ia dapatkan dari Ummu Salamah dan Aisyah ra.. Ia menjadi perempuan tabiin yang memiliki kedalaman ilmu serta hafalan yang banyak.

Baca Juga  Umat Beragama di Indonesia dalam Pelukan Formalisme: Ketika Ritual Menggantikan Makna

Ibnu Hibban memasukkannya dalam kategori sebagai perawi yang tsiqah. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Seorang ibu pembelajar yang mau mengarungi lautan ilmu bisa menularkan keberkahan ilmunya kepada sang anak. Khairah adalah teladan bagi para bunda. Jika ingin anak saleh dan salihah, bunda pun harus belajar menjadi salihah. Senantiasa melayakkan diri menjadi ibu teladan sebagaimana kisah Khairah yang sangat inspiratif.

Penulis

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *