Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Amma ba’du
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesehatan sehingga kita dapat hadir di masjid ini untuk menunaikan kewajiban shalat Jumat. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, teladan umat manusia dalam menjalani kehidupan yang diridhai Allah SWT.
Pada kesempatan yang mulia ini, saya selaku khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT, dengan sebenar-benar takwa, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
(QS. Ali ‘Imran: 102)
Takwa adalah bekal terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat. Dengan takwa, kita melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan. Allah SWT menjanjikan keberkahan hidup dan jalan keluar dari setiap kesulitan bagi hamba-hamba yang bertakwa, sebagaimana firman-Nya:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. At-Talaq: 2-3)
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Saat ini kita berada dalam masa transisi kepemimpinan di daerah kita. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) telah selesai, dan kita telah memilih calon yang akan memimpin daerah ini untuk lima tahun ke depan. Kini saatnya kita bersatu mendukung pemimpin terpilih. Perbedaan pilihan dalam proses pemilu tidak boleh menjadi alasan untuk berpecah-belah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai. Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.”
(QS. Ali ‘Imran: 103)
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan persaudaraan. Pertikaian hanya akan membawa kerugian. Pilkada adalah wasilah, bukan tujuan akhir. Ketika proses ini menghasilkan pemimpin yang sah, kita wajib menaati mereka dalam hal kebaikan. Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul (Nabi Muhammad), dan pemegang kekuasaan di antara kamu.”
(QS. An-Nisa: 59)
Khutbah Penutup
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Kita berharap pemimpin baru mampu meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW, yang bersikap lembut, pemaaf, serta mendengarkan aspirasi rakyatnya. Allah SWT berfirman:
“Maka sebab rahmat dari Allah, engkau bersikap lemah-lembut kepada mereka. Seandainya engkau bersikap kasar, mereka pasti pergi meninggalkanmu. Maafkanlah mereka, mohonkan ampun untuk mereka, dan ajaklah mereka bermusyawarah.”
(QS. Ali ‘Imran: 159)
Rasulullah adalah pemimpin yang mengutamakan kebersamaan, sebagaimana sabda beliau:
“Berjamaah adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah azab.”
(HR. Ahmad)
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan rahmat kepada kita semua. Mari kita dukung pemimpin baru dengan semangat kebersamaan agar daerah ini menjadi lebih maju dan sejahtera.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.