Jalanhijrah.com– Infiltrasi Salafi-Wahhabi di berbagai lini telah sampai pada titik nadir, yang tidak hanya mendestruksi otoritas yang telah mapan, tetapi juga mendestruksi bangsa Indonesia itu sendiri menjadi radikal. Indonesia memang tetap Pancasila dan NKRI, tetapi efek Salafi-Wahhabi, orang Indonesia sudah tak seperti dulu. Warisan moderasi dari Walisongo, sebagai identitas Islam di Nusantara, telah terkikis habis. Pemurnian Islam ala Wahhabi telah merusak seluruhnya. Berengsek.
Berbeda dengan HTI yang indoktrinasinya di ranah pendidikan memanfaatkan komunitas-komunitas kemahasiswaan, seperti Gema Pembebasan, rongrongan Salafi-Wahhabi menggunakan majelis kampus sebagai media mereka. Para ustaz biasanya berasal dari luar, diundang ke majelis tertentu, berintrik memurnikan Islam, lalu meradikalisasi target dengan konsep al-wala’dan al-bara’, juga dengan penyucian (tasfiyyah) dan pendidikan (tarbiyyah).
Jika dibiarkan, adalah hal yang pasti bahwa Indonesia akan kehilangan sama sekali prinsip moderasinya—kehilangan identitas keberagamaan yang telah menjadi ciri khas keislaman-keindonesiaan itu sendiri. Hari ini, sebagai dampak buruk masifnya Salafi-Wahhabi, yang bergerak melalui ratusan ustaz, ratusan media, ratusan lembaga pendidikan, pembaruan Islam di Indonesia telah mati. Yang terjadi adalah, meminjam istilah Martin van Bruinessen, kembalinya konservatisme (concervative turn).
Karena itu, sebagai tuntutan moral-ideologis, menelanjangi mereka merupakan hal yang niscaya. Masyarakat harus tahu siapa saja ustaz di negara ini yang bahaya dan haram diikuti karena merongrong kebhinekaan dan NKRI. Masyarakat juga harus melek media mana yang laik dibaca atau tidak, juga harus benar-benar paham ke mana mereka harus menyekolahkan anak-anak mereka. Jika tidak, maka generasi penerus akan jadi tumbal Salafi-Wahhabi.
Tulisan ini, sebagai seri terakhir tentang Indonesia dalam rongrongan kelompok radikal, akan mengungkap para ustaz Salafi-Wahhabi, media dakwah mereka, serta lembaga pendidikan yang terafiliasi dengan mereka. Data ini diperoleh secara kompilatif dari siber salah satu civil society moderat. Artinya, secara kredibilitas tidak lagi perlu diragukan. Salafi-Wahhabi telah menggurita, segingga masyarakat harus tahu segalanya tentang mereka.
Ustaz, Media, dan Lembaga Pendidikan Salafi-Wahhabi
Ustaz-ustaz Salafi-Wahhabi mendakwahkan Islam radikal dengan kedok pemurnian Islam. Media mereka menarasikan ke-thaghut-an Indonesia, dan kebid’ahan serta kesesatan budaya-budaya lokal. Semua local wisdom, seberapa pun islaminya, menjadi salah di mata mereka. Lalu lembaga pendidikan mereka melakukan radikalisasi kolektif. Masa depan Indonesia benar-benar terancam jadi radikal, jika mereka dibiarkan.
Berikut, berdasar urutan abjad, nama-nama ustaz Salafi-Wahhabi yang harus dihindari:
- Aan Chandra
- Abdul Hakim Abdat
- Abdul Khaliq S.Pd
- Abdullah Roy (Madinah)
- Abdullah Sholeh Hadrami (Malang)
- Abdullah Taslim
- Abdullah Zain
- Abdurrahman Ayyub
- Abdurrahman Yusak (Palembang)
- Abu Dzar (Palembang)
- Abu Haidar
- Abu Izzi (Semarang)
- Abu Khaleed (Subang)
- Abu Nida
- Abu Qotadah
- Abu Saad Muh Nurhuda (Yogyakarta)
- Abu Salma Al-Atsary
- Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy
- Abu Umar Basyir Al-Maidany
- Abu Zubeir al-Hawary
- Afifi Abdul Wadud (Yogyakarta)
- Agus Hasan Basary Lc., M.Ag (Malang)
- Ahmad Anshori
- Ahmad Sabiq
- Ahmad Zainuddin (Banjarmasin)
- Ahmas Fais (Majalah As-Sunnah)
- Ainul Riza (Malang)
- Ali Ahmad (Padang)
- Ali Musri
- Ali Nur Medan
- Amin Taufiq Nasro
- Andika Mianoki
- Andy Bangkit (Jepang)
- Arifin Siregar Abu Raihan (Salatiga)
- Aris Munandar
- Arman Amri
- Asmuji Muhayat Lc
- Aunur Rofiq Ghufron
- Badrusalam
- Dony Arif Wibowo
- Erwandi
- Fadlan Fahamsyah
- Firanda Andirja (Sorong)
- Habib Salim Muhdor
- Haris Budiatna (Semarang)
- Husein Mubarok (Ruqyah Syar’iyyah)
- Khalid Basalamah
- Kholid Syamhudi
- Kurnaedi
- La Ode Abu Hanafi
- Arifin Badri
- Nur Ikhsan
- Maududi Abdullah
- Muflih Safitra (Balikpapan)
- Muhammad Abduh Tuasikal
- Muhammad Adurrahaman Al Amiry
- Muhammad Ashim
- Muhammad Ayyub
- Muhammad Elvy Sjam MA
- Muhammad Nuzul Dzikri (Jakarta)
- Muhammad Wujud Arbain
- Munzir Situmorang
- Musyafa’ Ad Dariny (Daren, Kudus)
- Nur Bait
- Oemar Mita
- Qomar Suaidi, Lc
- Qomar Zaenudin Abdullah, Lc (Temanggung)
- Raehanul Barehan
- Rifky Jafar Thalib
- Riyadh Bajrey
- Subhan Bawazier
- Syafiq Reza Basalamah
- Yazid bin Abdul Qadir Jawwas
- Yulian Purnama
- Yusuf Utsman Baisa
- Zaid Susanto (Yogyakarta)
- Zainal Abidin Syamsudin
Sementara itu, di bidang media, dalam menyebarkan dakwah, Salafi-Wahhabi menggunakan media komunitas atau atas nama pribadi si dai. Kendati sejumlah situs memakai nama Ahlussunah wal jamaah, Aswaja, Islam, Muslim, Muslimah, Imam Syafi’i, dan Syari’ah, semua itu tidak lebih sebagai siasat Salafi-Wahhabi mengelabui orang awam, agar mengikuti pendapat mereka. Berikut daftarnya:
- Abu Fawwaz/Muhammad Washito Asy-Syirboony, http://abufawaz.wordpress.com
- Abu Khaleed Resa Gunarsa, http://sabilulilmi.wordpress.com
- Abu Mushlih, http://abumushlih.com
- Abu Salma Al Atsari http://abusalma.wordpress.com
- Abu Salma Al-Atsari, http://abusalma.net (versi baru)
- Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi, http://abiubaidah.com
- Addariny’s Centre/Musyaffa Ad-Darini, http://addariny.wordpress.com
- Adhwaus Salaf, http://adhwaus-salaf.or.id
- Ahlussunnah Kendari, http://ahlussunnahkendari.com
- Ahlussunnah Slipi, http://ahlussunnahslipi.com
- Ahlussunnah Sukabumi, http://ahlussunnahsukabumi.com
- Ahlussunnah, http://www.ahlussunnah.web.id
- Al-Bayyinah, http://www.albayyinah.or.id
- Al-Islamu, http://alislamu.com
- Al-Makassari, http://almakassari.com
- Al-Mamujuwy, http://al-mamujuwy.com
- Al-Manhaj, http://almanhaj.or.id
- Al-Manshurah Purbalingga, http://almanshuroh.net
- Al-Manshuroh Cilacap, http://almanshurohcilacap.com
- Al-Muwahhidin, http://www.almuwahhidiin.com
- Al-Ummah, http://alummah.or.id
- An-Najah, http://an-najah.net
- An-Nas Radio, http://annashradio.com
- An-Nashihah, http://an-nashihah.com
- Aris Munandar Al-Wahhabi, http://ustadzaris.com
- Artikel Muslim, http://www.artikelmuslim.com
- Ash-Showowaky, http://ash-shorowaky.net
- As-Sunnah Qatar, http://assunnah-qatar.com
- Asy-Syari’ah, http://asysyariah.com
- Belajar Islam, http://www.belajarislam.com
- Bin Abbas, http://binabbas.org/buletin
- Bismillah, http://bismillah.us
- Cinta Sunnai/Abu Yahya Badrussalam, http://cintasunnah.com
- Daarul Hadits Sumbar, http://www.daarulhaditssumbar.or.id
- Dakwah Satu, http://dakwahsatu.com
- Dakwah Sunnah/Ahmad Zainuddin, http://www.dakwahsunnah.com
- Dakwah Tauhid/Abu Mushlih Ari Wahyudi, http://abumushlih.com
- Darul Ilmi, http://www.darul-ilmi.com
- Didik Suyadi/Abu Karimah, http://abukarimah.wordpress.com
- Dony Arif Wibowo/Abul Jauzaa, http://abul-jauzaa.blogspot.com
- Dzikra/Ali Musri Semjan, http://dzikra.com
- Dzulqarnait, http://dzulqarnain.net
- Firanda Al-Wahhabi, http://firanda.com
- Forum Salafy, http://forumsalafy.net
- Fosma, http://fosma.org
- Gema Madinah, http://gemamadinah.com
- Gen Syi’ah buatan Wahhabi, http://www.gensyiah.com
- HASMI, http://www.hasmi.org
- Ibnu Taimiyah, http://www.ibnutaimiyah.org
- Ibnul Qayyim, http://www.ibnulqoyyim.com
- Info Kajian Sunnah, http://infokajiansunnah.com
- Insan TV, http://www.insantv.com
- Kajian Islam ala Wahhabi/Abdullah Shaleh Hadrami, http://kajianislam.net
- Kajian Said/Sa’id Yai Ardiyansyah, http://kajiansaid.wordpress.com
- Kajian Salaf, http://kajiansalaf.com
- Kajian UNS, http://www.kajian-uns.com
- Kajian Wahhabi Banjar, http://kajianbanjar.info
- Kajian, http://kajian.net
- Kang Aswad/Yulian Purnama, http://kangaswad.wordpress.com
- KaSurau http://www.kasurau.com
- Kholid Syamhudi, http://ustadzkholid.com
- Koepas, http://koepas.org
- Konsultasi Syariah, http://konsultasisyariah.com
- Korps Muballigh Salafy, http://www.korpsmuballighsalafy.com
- LPPI Makassar, http://www.lppimakassar.com
- Ma’had Al Faruq, http://www.mahad-alfaruq.com
- Ma’had An Nur, http://mahad-annur.com
- Ma’had As-Salafy, http://mahad-assalafy.com
- Ma’had Darus Salaf, http://www.darussalaf.or.id
- Majelis Ilmu, http://www.majelisilmu.com
- Manisnya Iman/Abdullah Taslim, http://manisnyaiman.com
- Markaz Dakwah http://markazdakwah.com
- Media Salafy, http://mediasalaf.com
- Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST http://ikhwanmuslim.com
- Muslim Al-Atsari, http://ustadzmuslim.com
- Muslim Daily, http://muslimdaily.net
- Muslim, http://muslim.or.id
- Muslimafiyah, http://muslimafiyah.com
- Muslimah, http://muslimah.or.id
- Novi Effendi, http://www.novieffendi.com
- Oke Berdakwah, http://www.okeberdakwah.org
- Penguasaha Muslim, http://pengusahamuslim.com
- Pondok Jamil, http://pondokjamil.com
- Pustaka Al-Kautsar, http://kautsar.co.id
- Pustaka Imam Syafi’i ala Wahhabi, http://pustakaimamsyafii.com
- Radio Muslim, http://radiomuslim.com
- Rindu Sunnah, http://rindusunnah.com
- Risalah Islam, http://www.risalahislam.com
- Rodja Radio, http://radiorodja.com
- Rumaysho, http://rumaysho.com
- Salafy Balikpapan, http://www.salafybpp.com
- Salafy Bulukumba, http://salafybulukumba.com
- Salafy Cileungsi, http://salafycileungsi.info
- Salafy Cirebon, http://salafycirebon.com
- Salafy In, http://salafy.in
- Salafy Makassar, http://salafymakassar.net
- Salafy Semarang, http://salafysemarang.com
- Salafy, http://www.salafy.or.id
- Salam Dakwah, http://salamdakwah.com
- Study Islam, http://www.study-islam.web.id
- Sunnah, http://sunnah.or.id
- Syi’ar Islam Aswaja, http://www.syiarislamaswaja.com (Aswaja Palsu)
- Syi’ar Tauhid, http://syiartauhid.info
- Tanya Syi’ah, http://www.tanyasyiah.com
- Tashfiyah, http://tashfiyah.net
- Telaga Hati Online/Abu Zubair, http://abuzubair.net
- Tuk Pencari Al-Haq, http://tukpencarialhaq.com
- Tunas Ilmu/Abdullah Zen, http://tunasilmu.com
- Yufid TV, http://yufid.tv
Yang terakhir adalah lembaga pendidikan Salafi-Wahhabi. Lembaga ini menjadi ladang radikalisasi kolektif, membentuk tatanan masyarakat yang fullWahhabi. Mereka yang alumni lembaga pendidikan Wahhabi adalah perongrong masa depan Indonesia menjadi radikal. Melalui lembaga pendidikan, Salafi-Wahhabi mencapai puncak agenda Wahhabisasi global. Anak-anak harus diselamatkan dan dijauhkan dari pesantren-pesantren berikut:
- Arrahmah – Semanding, Malang
- Islamic Center Ibnu bin Baz – Bantul
- Ma’had Abu Huroiroh – Mataram
- Ma’had Al-Furqon – Gresik
- Ma’had Al-Furqon – Pekanbaru
- Ma’had Ali bin Abi Thalib – Surabaya
- Ma’had Ali Imam Syafi’i – Cilacap
- Ma’had Al-Ma’tuq – Sukabumi
- Ma’had Al-Qudwah – Kediri
- Ma’had Al-Ukhuwah – Sukoharjo
- Ma’had Assunah – Cirebon
- Ma’had Assunnah – Tasikmalaya
- Ma’had Hidayatunnajah – Bekasi
- Ma’had Ibnu Abbas – Sragen
- Ma’had Ibnu Hajar – Jakarta Timur
- Ma’had Ibnu Qayyim Al Jauziyah – Balikpapan
- Ma’had Imam Bukhori – Solo
- Ma’had Imam Syafi’i – Banyuwangi
- Ma’had Jamilurrohman – Bantul
- Ma’had Madinatul Qur’an – Bogor
- Ma’had Minhajul Sunnah – Bogor
- Ma’had Rahmatika Al-Atsary – Subang
- Ma’had Riyadusholihin – Pandeglang
- Ma’had Ummahatul Mu’minin – Jakarta Pusat
- Pondok Al-Umm – Malang
- Pondok Pesantren Darul Atsar – Kedu Temanggung
- Pondok Pesantren Ibnu Katsir – Jember
- Pondok Pesantren Imam Syafi’i – Aceh
- Ponpes Annajiyah – Bandung
- Ponpes Islam Al-Irsyad – Semarang
- Ponpes Salman Al-Farisi – Kediri
- Sekolah Dirosah Islamiyah – Sumbersari
- Sekolah Tinggi Dirasah Islamiyah Imam Syafi’i – Jember
- Yatim Ibnu Taimiyah – Bogor
- Yayasan Al-Huda – Bogor
- Yayasan Al-Muwahhidin – Surabaya
- Yayasan Madinatul Iman – Kudus
Setelah melihat gurita Salafi-Wahhabi di Indonesia, mulai dari para ustaz, media, dan lembaga pendidikan mereka, apakah ada yang masih mengira Indonesia aman-aman saja dari rongrongan kelompok radikal?
Tawaran Mitigasi Pembumihangusan
Memberantas Salafi-Wahhabi bukan perkara mudah. Mereka tidak mendirikan komunitas politik seperti HTI maupun FPI, sehingga susah dilawan. Konstitusi kita tidak memungkinkan pembubarn ideologi. Karena itu, selain mengupas tuntas, menjabarkan keseluruhan, ihwal para ustaz, media dan lembaga pendidikan mereka, ada paling sedikitnya dua elemen kunci yang bisa menjadi strategi mitigasi melawan Salafi-Wahhabi, agar Indonesia tidak menjadi negara radikal penuh teror.
Pertama, masyarakat. Masyarakat harus cerdas, jangan bodoh dan jangan mau dibodohi. Salafi-Wahhabi itu tidak tulus ikhlas dalam berdakwah. Mereka disokong dana miliaran dari negara kaya minyak untuk agenda Wahhabisasi global. Sehalus apa pun mereka mengajarkan Islam, semuanya tidak lain adalah siasat memenangkan hati jemaah. Seluruh dedengkot Wahhabi adalah biang kerong eksklusivisme, intoleransi, dan kejumudan Islam. Jelas. Nontafsir.
Kedua, pemerintah. Bagaimana pemerintah bisa bertindak jika para Salaf berpencar ke ratusan majelis, tanpa komunitas tertentu, dan melakukan infiltrasi ke berbagai kelompok keislaman? Alternatifnya adalah sosialisasi anti-Wahhabisasi. Pemerintah harus melakukan kontra-Wahhabi, yang sama masifnya dengan agenda Wahhabisasi itu sendiri. Dalam hal ini, pemerintah harus tangan sendiri, tidak melalui ormas maupun civil society.
Mengapa demikian? Karena dalam pandangan Salafi-Wahhabi, yang mereka juga ajarkan kepada jemaahnya, semua ini adalah tentang ideologi. NU dan Muhamamdiyah, misalnya, akan mereka tuduh sebagai komunitas fanatisme (ashabiyah) yang dilarang Islam. Maka jika sedari awal mereka sudah antipati dengan civil society, bagaimana mungkin mereka akan menerima seruan anti-Wahhabi?
Maka pemerintah adalah kunci. Pemerintah mesti melakukan sosialisasi anti-Wahhabi sebagaimana sosialisasi empat pilar: menyadarkan masyarakat bahwa bangsa Indonesia tengah dalam cengkeraman kelompok radikal yang berkedok pemurnian Islam. Wahhabi keras dalam melakukan agenda mereka, lalu mengapa kita harus lembek ketika melawannya? Tidak. Kita harus melakukan segala cara untuk menghabiskan mereka. Cara tadi bisa menjadi salah satunya.
Wallahu A’lam bi ash-Shawab…