Aturan Memakai Parfum Sesuai Sunah Nabi

Jalanhijrah.com – Salah satu hal yang menjadi kesunahan Rasulullah adalah menyukai wewangian atau parfum. Namun demikian tentu dalam memaki parfum harus mengetahui situasi dan kondisinya. Jangan sampai ketika kita memakai parfum membuat orang yang berada di sampingnya merasa tidak nyaman karena baunya yang menyengat. Dan berikut aturan memakai parfum menurut Rasulullah.

Parfum memang menjadi salah satu tanda orang itu bersih dan rapi, Rasulullah sendiri dalam hadisnya amat menyukai parfum

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُبِّبَ إِلَيَّ مِنْ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

Artinya: Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, Rasulullah bersabda: Di dunia ini aku menyukai wanita dan parfum, sedangkan shalat adalah penyejuk hatiku. (An-Nasai).

Dalam hadis ini sangat jelas bahwa Rasulullah amat menyukai parfum. Saking sukanya Rasulullah terhadap parfum ini, dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Rasulullah sendiri apabila diberi parfum tidak pernah menolak.

مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ، فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ، طَيِّبُ الرَّائِحَةِ

Artinya: “Siapa yang diberikan wewangian, janganlah dia menolaknya, kerana ia ringan untuk dibawa lagi harum baunya.” [HR. Ahmad]

Terkait parfum ini, Rasulullah juga memberikan aturan agar semuanya menjadi nyaman.

عن أبي هريرة رضي الله عنه طيب الرجال ما ظهر ريحه وخفي لونه, وطيب النساء ما خفي ريحه وظهر لونه رواه الترمذي والنسائي

Baca Juga  Menyentuh dan Membawa Al-Qur’an Terjemah Tanpa Wudhu Bolehkah?

Artinya: “Dari sahabat Abu Hurairah, Parfum laki-laki adalah yang aromanya kuat tapi warnanya tersembunyi. Parfum wanita adalah yang aromanya lembut tapi warnanya kelihatan jelas. [HR. At-Tirmizi dan Nasai]

Dari sini menjadi jelas bahwa aturan memaki parfum untuk laki-laki itu yang aromanya kuat dan untuk perempuan yang aromanya lembut.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa memakai parfum itu merupakan sunah Rasul. Dan tentu ketika melakukan Sunah Rasul akan mendapatkan pahala. Sungguh agama Islam itu indah dan mengajarkan hal yang ringan-ringan tapi bernilai ibadah dan pahala. Wallahu A’lam Bishowab

Penulis: Ahmad Khalwani

Penikmat Kajian keislaman

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *