Jalanhijrah.com – Bagi setiap Muslimah, menutup aurat dengan hijab atau jilbab adalah rutinitas yang hampir setiap hari dilakukan. Demikianlah adanya, karena menutup aurat merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim dan Muslimah. Mengenai aturan berhijab, Allah SWT menjelaskan kepada kita dalam QS. Al-Ahzab ayat 59,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna ‘alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu’rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Dalam menjalankan aturan ini, Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk membaca basmalah dan do’a sebelum melakukannya. Adapun do’a memakai jilbab, kerudung atau hijab, yaitu sebagi berikut :
للَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتنِي هَذَا، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ، وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
Allahumma laka al-hamdu anta kasautiniihi haadzaa, as-aluka min khoirihii wa khoiri maa shuni’a lahuu wa a’uudzu bika min syarrihii wa syarri maa shuni’a lahuu.
Ya Allah, hanya kepada-Mu lah segala puji. Engkau memakaikan pakaian ini (Jilbab) kepadaku. Aku mohon kepada-Mu kebaikannya (pakaian ini) dan kebaikan yang ada padanya dan aku berlindung dari keburukannya (pakaian ini) dan keburukan yang ada padanya.
Bacaan diatas adalah do’a yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang ada di dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah. Adapun Hadistnya sebagai berikut :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَبِسَ ثَوْبًا جَدِيدًا سَمَّاهُ بِاسْمِهِ إِنْ كَانَ قَمِيصًا أَوْ إِزَارًا أَوْ عِمَامَةً، يَقُولُ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتنِي هَذَا، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ، وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata bahwa Rasulullah Saw ketika memakai pakaian baru, maka dia menyebut namanya jika berupa gamis, sarung, surban. Beliau berdoa; Allahumma lakal hamdu anta kasautiniihi haadzaa as-aluka min khoirihii wa khoiri maa shuni’a lahuu wa a’uudzu bika min syarrihii wa syarri maa shuni’a lahuu.
Demikianlah do’a menggenakan hijab yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, semoga bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bisa bermanfaat bagi pembaca, khusunya bagi para Muslimah.
Muhamad Firdaus, Mahasiswa UIN Walisongo Semarang, Mahasantri Monashmuda Institute, Alumni MTA Al-Amien Prenduan Sumenep Madura