Jalanhijrah.com-Shalat jenazah merupakan jenis shalat yang dilakukan dengan empat takbir bersama bacaan tertentu yang dibaca setelah masing-masing takbir. Berbeda dengan kebanyakan shalat lainnya yang terdiri dari berbagai macam rukun fi’liyyah seperti berdiri, ruku’, sujud dan duduk, shalat jenazah hanya dilakukan dengan berdiri saja. Lantas, apa yang dilakukan makmum ketika tertinggal dalam shalat jenazah?
Makmum yang tertinggal takbir pertama atau kedua imam tetap diperbolehkan bermakmum dengan ketentuan membaca bacaan sesuai dengan runtutan bacaan dirinya sendiri. Ketika dia melakukan takbir yang pertama maka dia membaca Surat Al-Fatihah, meskipun imam berada pada takbir kedua yang membaca shalawat. Makmum tersebut tidak perlu mengikuti bacaan imam secara sama melainkan hanya mengikuti gerakan takbir imam saja.
Hal ini sebagaimana keterangan Imam Nawawi, dalam kitab Raudah at-Thalibin, juz 2, hal. 128,
المسبوق إذا أدرك الإمام في أثناء هذه الصلاة كبر ولم ينتظر تكبيرة الإمام المستقبلة ثم يشتغل عقب تكبيره بالفاتحة ثم يراعي في الأذكار ترتيب نفسه فلو كبر المسبوق فكبر الإمام الثانية مع فراغه من الأولى كبر مع الثانية وسقطت عنه القراءة كما لو ركع الإمام في سائر الصلوات عقب تكبيره
Artinya : “Ketika makmum masbuq menemui imam di pertengahan shalat shalat janazah, maka langsung bertakbir tanpa perlu menunggu takbir imam selanjutnya, lalu setelah takbir ia membaca Surat al-Fatihah dan dzikir-dzikir sesuai dengan runtutan bacaannya sendiri. Jika makmum masbuq baru saja memulai takbir, lalu imam melakukan takbir yang kedua, maka makmum tersebut langsung melakukan takbir kedua dan bacaan Fatihah menjadi gugur bagi dirinya karena telah ditanggung oleh imamnya. Seperti halnya permasalahan ketika imam beranjak ruku’ pada shalat fardhu setelah takbirnya makmum.”
Setelah imam melaksanakan salam, ia melanjutkan kekurangan hitungan takbirnya sendiri. Jika ia menemui imam pada takbir yang kedua, maka ia menambahkan satu takbir lagi setelah itu salam.
إذا سلم الإمام من صلاة الجنازة، أتم المأموم ما فاته إن بقيت الجنازة حتى يتم
Artinya : “Apabila dalam shalat jenazah imam telah melakukan salam maka makmum menambahi kekurangannya jika jenazah masih berada di tempat.”
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa makmum yang tertinggal dalam shalat jenazah tetap diperbolehkan bermakmum dengan ketentuan membaca bacaan sesuai dengan runtutan bacaan dirinya sendiri. kemudian setelah imam salam, ia melanjutkan kekurangan hitungan takbirnya.