Kontribusi Pondok Pesantren di Masa Awal Kedatangan Islam di Indonesia

Jalanhijrah.com-Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI ini merupakan suatu bentuk negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan berbagai macam adat, suku, keyakinan, serta budaya yang memiliki tujuan dan harapan untuk menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Sejarah Indonesia tidak bisa terlepaskan oleh peran dan pejuangan pondok pesantren.

Dari awal kedatangan agama Islam, pondok persantren telah banyak menyumbang jasa yang tak ternilai harganya bagi Indonesia terutama kepada pengembangan agama Islam. Berdiri dan berkembangnya pesantren tidak dapat juga di pisahkan dengan zaman Walisongo, dan tak berlebihan jika disebutkan bahwa pondok pesantren yang dirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim merupakan pondok pesantren pertama kali. Dimana beliau merupakan orang pertama dari walisongo yang menyebarkan agama Islam pertama di Jawa.

Dalam Kamus Besar Bahas Indonesia atau KBBI, pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah pesantren ialah lembaga pendidikan Islam, dimana para santri biasanya tinggal di  pondok atau asrama dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum yang bertujuan untuk dapat menguasai ilmu agama Islam secara detail dan juga diharapkan dapat mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Adanya pondok pesantren di Indonesia hampir bersamaan dengan datangnya umat Islam di negeri ini. Keadaan dan kondisi pondok pesantren di masa awal Islam masuk ke Indonesia berbeda jauh dengan pesantren yang kita lihat sekarang ini. Fungsi dan kedudukan pesantren di masa awal Islam masuk ke Indonesia tidak sekomplek sekarang.

Baca Juga  Kepentingan AS dalam Negoisasi Ulang Nuklir Iran

Berikut beberapa kontribusi pondok pesantren pada masa awal kedatangan Islam di Indonesia ialah pertama, mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia, dari hal yang statis dan mistis menuju pola pandangan hidup yang dinamis, rasional, dan progresif. Pandangan rasional dan dinamis ini yang kemudian memicu bangsa Indonesia untuk tergerak menentang segala bentuk kolonialisme di bumi Nusantara ini.

Kedua, Sebagai lembaga dakwah Islam atau syiar agama yang mana terbukti dalam sejarah bahwa pondok pesantren telah menjadi ujung tombak dalam mengenalkan Islam kepada bangsa Indonesia.

Ketiga, sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan membebaskan manusia dari keterbelakangan dan berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena kemunculan pondok pesantren telah menjadi awal munculnya pencerahan bangsa Indonesia, sebab melalui pondok pesantren inilah bangsa Indonesia mulai mengenyam pendidikan, baik pendidikan keagamaan maupun pendidikan kemasyarakatan dan kewarganegaraan.

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *