Hukum Mencetak Buku PDF Yang Bertebaran Di Internet

Jalanhijrah.com-Salah satu tanda dari kemajuan zaman adalah banyaknya buku atau kitab dalam bentuk PDF atau elektronik. Orang yang gemar membaca sekarang ini sudah mulai menampakkan perubahan dari membaca buku secara fisik ke buku PDF di gadget. Lantas yang menjadi pertanyaan adalah apakah diperbolehkan mencetak buku PDF yang bertebaran di internet?

Syaikh Wahbah Zuhaili dalam kitabnya Fikhul Islam Waadilatuhu menuliskan bahwa mencetak buku PDF yang ditemukan di internet merupakan perbuatan zalim terhadap pengarang. Dan perbuatan mencetak buku PDF ini termasuk kategori berbuat dosa dalam agama

وبناء عليه يعتبر إعادة طبع الكتاب أو تصويره اعتداء على حق المؤلف، أي أنه معصية موجبة للإثم شرعاً، وسرقة موجبة لضمان حق المؤلف في مصادرة النسخ المطبوعة عدواناً وظلماً، وتعويضه عن الضرر الأدبي الذي أصابه. وذلك سواء كتب على النسخ المطبوعة عبارة: (حق التأليف محفوظ للمؤلف) أم لا،

Artinya: “Berdasarkan hal tersebut, mencetak ulang atau menfotokopi kitab diperhitungkan sebagai kezaliman pada hak pengarang. Maksudnya, hal ini adalah maksiat yang menyebabkan dosa dalam agama, pencurian yang mengharuskan tanggung jawab pada pengarang dalam mengeluarkan salinan yang dicetak dalam permusuhan dan zalim, dan membayar ganti rugi dari kemadaratan moral yang mengenainya. Ini baik tertulis dalam cetakan ‘hak cipta dilindungi untuk pengarang’ atau tidak”

Dari keterangan ini menjadi jelas bahwa mencetak buku PDF adalah adalah dilarang dalam perspektif agama. Namun demikian apabila mencetaknya hanya sebagian dengan tujuan untuk mempelajari dan atau mencetak buku PDF telah mendapatkan izin dari penulis dan penerbit yang tidak mengganggu hak materilnya maka diperbolehkan.

Baca Juga  Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Menampilkan Wajah Islam yang Rahmah dan Maslahah

أن حقوق التأليف ‌والاختراع والابتكار مصونة شرعا ولأصحابها حق التصرف فيها ولا يجوز الاعتداء عليها.. هذا إذا كان الشخص يريد تصوير الكتاب كاملا. أما إن كان يريد تصوير موضوع معين أو فقرات منه للاستفادة منها أو الاستشهاد بها فالظاهر أن ذلك ليس بممنوع لأنه لا تأثير له على الحقوق المادية والمعنوية للمؤلف

Artinya: “Sesungguhnya hak-hak cipta dilindungi dalam agama dan para pemilikya memiliki hak pengelolaannya. Berbuat zalim terhadap hal ini tidak diperbolehkan. Ini berlaku jika seseorang ingin memfotokopi secara penuh. Adapun jika seseorang ingin memfotokopi tema/bab tertentu atau bagian tertentu darinya untuk mempelajari. Atau menjadikannya bukti, maka nyata bahwa ini tidak terlarang. Sebab, ini tidak berpengaruh terhadap hak-hak materiil dan moril pengarang.” (Fatawi al-Syubkah al-Islamiyyah)

Demikianlah hukum mencetak buku PDF yang bertebaran di internet. Wallahu A’alm Bishowab

Ahmad Khalwani

Advertisements

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *