Jalanhijrah.com – Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Termasuk media sosial (medsos) yang kita punyai saat ini. Meskipun pada dasarnya media sosial itu adalah ciptaan manusia, tetapi pada hakikatnya media sosial adalah pemberian dari tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Ibarat kata saat manusia mendapatkan gaji dari hasil bekerja, meskipun ada usaha yang dilakukan untuk mendapatkan gaji tersebut, tapi hakikatnya itu merupakan rezeki dari Allah.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah yang dikaruniai akal untuk dapat berinovasi, berkarya, berkreasi, dan lain sebagainya. Salah satu bentuk karya dari manusia adalah Media Sosial. Media sosial yang selama ini kita kenal ada berbagai macam seperti Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, dan Tiktok. Keberadaan media sosial adalah wujud dari semakin berkembang pesatnya dunia teknologi, yang membuat manusia akhirnya mau tak mau harus menyesuaikan diri hidup di era digital seperti sekarang.
Era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Media sosial adalah bagian dari teknologi itu sendiri, yang memiliki tujuan sebagai sarana komunikasi untuk menghubungkan antar pengguna dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Agar pengguna media sosial lebih mudah dan cepat, dibutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat.
Saat ini siapa sih yang nggak mainin media sosial? Mayoritas penduduk bumi, khususnya di negara +62 pasti memiliki media sosial, meskipun mungkin itu hanya satu jejaring sosial, misal facebook. Berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, pebisnis, pegawai kantoran, orang tua, kalangan menengah ke atas, bahkan kalangan menengah ke bawah juga ikut punya akun media sosial.
Data menunjukkan, melansir we are social, dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Itu baru bicara soal pengguna yang aktif, belum menghitung yang tidak aktif. Artinya apa, manusia pada era sekarang tak bisa dilepaskan dari yang namanya media sosial. Sejam, dua jam, bahkan mungkin seharian waktunya bisa dihabiskan hanya untuk bermain media sosial.
Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Tentu ada dampak positif dan negatifnya dari media berbasis teknologi canggih ini. Dampak positifnya antara lain dapat memudahkan pencarian informasi, promosi bisnis, memudahkan komunikasi, sebagai sarana hiburan serta pembelajaran. Sedangkan dampak negatifnya dapat berupa penyebaran informasi palsu, pornografi, kecanduan terhadap internet, hingga dapat menimbulkan konflik.
Di luar dampak negatif yang bisa saja terjadi, media sosial telah memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Contohnya yang saya sebutkan tadi, media sosial dapat memudahkan komunikasi, pencarian informasi hingga sebagai media pembelajaran. Bayangkan jika tidak ada media sosial, tidak ada internet, tidak ada teknologi. Pasti hidup manusia akan terasa hampa, merasa cemas, dan bingung dalam menjalani kehidupan di era sekarang ini, karena bagaimana pun teknologi sangat berperan penting di era modern ini.
Dengan adanya media sosial yang dapat memudahkan kehidupan manusia, sudah sepantasnya bagi kita untuk mensyukurinya. Sebab, semua yang disediakan dan dapat digunakan oleh manusia ini merupakan nikmat dari Allah. Seperti ketika kita mensyukuri nikmat berupa kesehatan dan rezeki yang melimpah, manusia juga perlu bersyukur dengan hadirnya berbagai platform media sosial yang menjadi pendamping kehidupan bagi mereka.
Lantas bagaimana cara kita mensyukuri nikmat Allah berupa media sosial ini? Ada banyak cara diantaranya bersyukur dengan lisan, bersyukur dalam hati, dan bersyukur dengan tindakan. Dua poin pertama, bersyukur secara lisan dan dalam hati, maka kita hendaknya mengucapkan Alhamdulilah dan menyadari sepenuhnya bahwa, segala nikmat dan rezeki yang didapatkan merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT.
Sementara bersyukur secara tindakan ialah dengan menggunakan aplikasi media sosial yang kita punya secara bijak dan baik. Manfaatkan media sosial yang kita punya untuk menebar kebaikan. Misalnya, dengan membagikan konten informatif dan edukatif di aplikasi medsos yang kita punya. Kemudian kita juga wajib menjaga etika saat bermedsos. Tidak ikut-ikutan menyebar hoaks, pornografi, ujaran kebencian, SARA dan konten lain yang dapat memecah belah persatuan.
Selain itu, kita juga harus membatasi diri kita dalam bermain media sosial. Ada jam-jam tertentu saat kita harus main media sosial. Tidak perlu aktif sepanjang hari, apalagi di saat jam kerja kantor atau saat sedang di kelas. Jangan sampai saking asyiknya melihat story di whatsapp atau menscroll status di facebook, kita lupa akan kewajiban kita sebagai hamba Allah, yakni beribadah dan bekerja untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan dalam hidup. Bagi seorang pelajar atau mahasiswa maka ada kewajiban menuntut ilmu. Kesampingkan dulu media sosial jika dirasa tidak terlalu penting, fokus mencari ilmu dan memperbaiki kualitas diri. Wallahu ‘Alam