Jalanhijrah.com – Saat ini HP adalah kebutuhan pokok bagi sebagian manusia. Kemanapun manusia modern pergi bisa dipastikan selalu membawa HP. Berkelit kelindan dengan kebutuhan HP maka kebutuhan akan charge menjadi kebutuhan utama. Lantas bolehkah numpang charge HP di Masjid?
Dalam kajian ulama terdahulu, Listrik masjid itu dianggap barang wakaf milik masjid jadi tidak boleh digunakan untuk selain kepentingan masjid
ويحرم أخذ شىء من زيته وشمعه اى للمسجد اى المختص به بأن يكون موقوفا عليه أومملوكا له بهبة أو شراء من ريع موقوف علي مصالحه واذا أخذ منه ذلك وجب رده
Artinya : Diharamkan mengambil minyak dan lilin masjid, yaitu yang disediakan khusus untuk masjid, baik karena barang tersebut diwakafkan atau dimiliki masjid sebagai hadiah atau hasil pembelian dari harta yang diwakafkan untuk kepentingan masjid. Dan jika seseorang mengambil sesuatu dari masjid, maka harus dikembalikan sebagaimana semula.
Namun demikian, ulama kontemporer, Syaikh Dr. al-Fauzan menekankan bahwa penggunaan listrik masjid untuk mengisi daya ponsel diperbolehkan asalkan takmir masjid membolehkan
إذا كان القائمون على المسجد يمنعون من شحن الجوال فلا يجوز ، أما إذا كانوا ما يمنعون فلا مانع ذلك فهو شيء يسير ما يكلف شيء ، لكن إذا كانوا يمنعون فلا تشحنه من المسجد
Artinya : “Jika takmir masjid melarang untuk mengisi daya ponsel, maka tidak boleh men-charge HP di masjid. Namun jika mereka tidak melarang, maka tidak masalah untuk melakukannya. Karena ini hanya sebentar, tidak sampai membebani masjid. Dan jika mereka (takmir) melarang, maka tidak boleh nge- charge HP di masjid.”
Dari pendapat ini menjadi jelas bahwa boleh tidaknya men- charge HP di masjid tergantung dari kebijakan takmirnya. Dan sekarang ini, tidak sedikit masjid yang menyediakan charge untuk masyarakat umum karena kebutuhan akan charge HP ini, Wallahu a’lam Bishowab.