Jalanhijrah.com– Salah satu ibadah yang paling utama dalam agama Islamadalah shalat. Nabi Muhammad sendiri dalam hadisnya sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa melakukan shalat berjamaah. Shalat berjamaah itu pahalanya lebih besar 27 kali dari pada shalat sendirian. Perlu diketahui bahwa salah satu syarat shalat berjamaah adalah adanya imam dan makmum. Dalam Islam, seorang makmum boleh meninggalkan Imam saat shalat berjamaah dalam 5 keadaan.
Dalam kajian fikih Islam, istilah untuk menyebutkan makmum meninggalkan imam itu adalah mufarakah. Menurut pandangan ulama, hukum asal mufarakah sendiri adalah makruh. Dan berikut 5 keadaan yang memperbolehkan mufarakah
Sayid Muhammad dalam kitabnya, Buhyatul Mustrasyidin menyebutkan ada lima kondisi makmum boleh meninggalkan imam saat Shalat berjamaah. Beliau menuliskan,
قال في كشف النقاب: والحاصل أن قطع القدوة تعتريه الأحكام الخمسة واجباً، كأن رأى إمامه متلبساً بمبطل وسنة لترك الإمام سنة مقصودة، ومباحاً كأن طوّل الإمام، ومكروهاً مفوتاً لفضيلة الجماعة إن كان لغير عذر، وحراماً إن توقف الشعار عليه أو وجبت الجماعة كالجمعة اهـ.
Artinya: “Berkata dalam kitab Kasyf an-Niqab : memutus hubungan dengan imam memiliki lima hukum, yaitu : 1. Wajib, seperti saat makmum melihat imam melakukan hal yang membatalkan shalat; 2. Sunah, yakni imam meninggalkan sunah yang dianjurkan; 3. Mubah, seperti saat imam memanjangkan shalatnya; 4. Makruh, yang dapat menghilangkan keutamaan jamaah; 5. Haram jika syiar shalat berjamaah hanya terwujud pada dirinya atau kewajiban jamaah seperti Shalat Jumat.”
Dari keterangan ini menjadi jelas bahwa seorang makmum boleh meninggalkan imam atau mufarakah dalam 5 keadaan
Pertama, wajib mufarakah apabila seorang makmum melihat atau mengetahui imam melakukan hal yang membatalkan shalat
Kedua, sunah mufarakah bagi makmum meninggalkan imam, apabila imam meninggalkan sunah yang dianjurkan
Ketiga, apabila imam memanjangkan shalatnya, maka apabila makmum ingin meninggalkan imamnya dihukumi mubah.
Keempat, makruh meninggalkan imam, apabila bisa menghilangkan keutamaan shalat jamaah yang pahalanya 27 derajat
Kelima, haram bagi makmum untuk mufarakah apabila bisa membatalkan shalat jamaah atau mufarakah dari shalat yang wajib dilakukan secara berjamaah seperti shalat jumat.
Demikianlah 5 kondisi makmum boleh meninggalkan imam saat shalat berjamaah, Wallahu A’lam Bishowab.
*Penulis: Ahmad Khalwani-Penikmat Kajian Keislaman