Menu

Mode Gelap

Mujadalah · 23 Mar 2022 12:00 WIB ·

Larangan Perilaku Flexing dalam Islam


					Larangan Perilaku Flexing dalam Islam Perbesar

Harakatuna.com – Akhir-akhir ini di jagat dunia maya, masyarakat kita dihebohkan dengan munculnya para Crazy Rich atau orang kaya yang gemar pamer kekayaan. Fenomena seperti ini, dalam istilah Ilmu sosial dinamakan Flexing. Orang yang suka berbuat Flexing biasanya akan memamerkan harta kekayaannya dari mulai mobil mewah, rumah mewah dan saldo berlimpah

Tujuan utama dari perbuatan Flexing ini tentu mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan menggiring opini publik bahwa dirinya merupakan orang kaya, seorang sultan. Lantas bagaimana Islam menyikapi fenomena Flexing ini.

Terkait fenomena ini, simaklah sebuah Hadis Nabi Muhammad ini

من رآى رآى الله به ومن سمَّع سمَّع الله به

Artinya: “Barang siapa yang beramal ingin dilihat maka Allah akan tampakkan amalan riya itu, dan barang siapa yang beramal dengan sum’ah, maka Allah akan bongkar pula amalan sum’ah tersebut”. [HR Bukhari dan Muslim]

Dari sini sudah sangat jelas bahwa siapa saja yang ingin berbuat flexing, dengan tujuan untuk pamer maka Allah akan membuka pula amalan flexing tersebut. Seperti yang kita saksikan saat ini, ada beberapa orang yang berbuat flexing, maka Allah tampakkan amalan flexingnya. Ternyata harta kekayaannya hasil dari menipu orang dan siap-siap menerima hukuman jeruji besi.

BACA JUGA  Ini Kekuatan Senyum Menurut Rasulullah

Larangan Berbuat Flexing

Perbuat flexing dalam Islam masuk dalam kategori kesombongan dan sudah barang tentu kesombongan adalah larangan dalam Islam. Dalam Al-Quran dijelaskan

Baca Juga  Yang Belum Dibidik Kemenag: Radikalisme di Madrasah

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. [QS. Lukman:18]

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar, menuliskan bahwa sikap menyombongkan diri. Dikaji dari segi iman, pelakunya termasuk orang yang imannya masih cacat. Pasalnya, congkak, sombong, takabur, membanggakan diri, semuanya itu menurut penyelidikan ilmu jiwa, terbitnya dari jiwa yang ingin meminta perhatian orang lain. Ada rasa dalam jiwanya, bahwa sebelum dipuji orang , dirinya merasa rendah. Untuk itu, ia membutuhkan pujian dan diangkat. Sikap ini lahir dari hati yang bermasalah.

Walhasil, jauhilah perbuatan pamer. Karena perbuatan ini hanya akan mengantarkan pada permasalahan bukan pada kebaikan. Wallahu A’lam Bishowab

*Penulis: Ahmad Khalwani

Artikel ini telah dibaca 34 kali

Baca Lainnya

Menjadi Penganut Islam yang Cinta Damai

12 Maret 2023 - 15:00 WIB

Menjadi Penganut Islam yang Cinta Damai

HTI Adalah Organisasi Teroris Masa Depan, Mengapa?

8 Maret 2023 - 12:00 WIB

HTI Adalah Organisasi Teroris Masa Depan, Mengapa?

Felix Siauw dan Mengingati Khilafah yang Absurd

6 Maret 2023 - 15:00 WIB

Felix Siauw dan Mengingati Khilafah yang Absurd

Melawan Radikalisme Melalui Gerakan Moderasi Beragama

5 Maret 2023 - 15:00 WIB

Melawan Radikalisme Melalui Gerakan Moderasi Beragama

Suntik Mati Khilafah atas Nasionalisme Indonesia

24 Februari 2023 - 15:00 WIB

Suntik Mati Khilafah atas Nasionalisme Indonesia

Menutup Rajab, Mengakhiri Propaganda Sistem Khilafah

22 Februari 2023 - 12:00 WIB

Menutup Rajab, Mengakhiri Propaganda Sistem Khilafah
Trending di Mujadalah