Jangan Membalas Caci Maki Orang, Maka Malaikat Bersamamu

Jalanhijrah.com-Salah satu budaya yang harus terus dijaga yang juga merupakan perintah agama adalah menjaga kesantuntunan dalam setiap aktivitas. Dengan kesantuanan semua akan berjalan lebih indah. Namun demikian, seringkali kita melihat budaya caci maki mulai merajalela, terlebih lagi setelah era media sosial. Caci maki sekarang ini menjadi hal yang amat sering kita jumpai. Padahal Nabi Muhammad melarang umatnya untuk membalas caci maki.

Nabi Muhammad dalam sabdanya melarang umatnya untuk membalas caci maki yang ia terima, karena dengan tidak membalas maka akan datang malaikat bersamanya. Sebaliknya jika caci maka dibalas maka setanlah yang berdatangan

حدثنا يحيى عن ابن عجلان قال حدثنا سعيد بن أبي سعيد عن أبي هريرة: أن رجلا شتم أبا بكر والنبي صلى الله عليه وسلم جالس، فجعل النبي صلى الله عليه وسلم يعجب ويتبسم، فلما أكثر رد عليه بعض قوله، فغضب النبي صلى الله عليه وسلم وقام، فلحقه أبو بكر، فقال: يا رسول الله، كان يشتمني وأنت جالس، فلما رددت عليه بعض قوله غضبت وقمت. قال: إنه كان معك ملك يرد عنك، فلما رددت عليه بعض قوله، وقع الشيطان، فلم أكن لأقعد مع الشيطان. ثم قال: يا أبا بكر، ثلاث كلهن حق: ما من عبد ظلم بمظلمة فيغضي عنها لله عز وجل، إلا أعز الله بها نصره، وما فتح رجل باب عطية يريد بها صلة، إلا زاده الله بها كثرة، وما فتح رجل باب مسألة يريد بها كثرة، إلا زاده الله عز وجل بها قلة

Baca Juga  Kisah An’an Yuliati: Aktifis Perdamaian, Melindungi Korban Perempuan dengan Nilai-Nilai Perdamaian

Artinya: Yahya menceritakan kepada kami dari Ibnu ‘Ajlan, Sa’id bin Abi Sa’id menceritakan kepada kami dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki-laki mencela Abu Bakar, sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam duduk. Kejadian itu membuat Nabi terheran-heran dan tersenyum. Kemudian saat Abu Bakar banyak membantah sebagian perkataan (celaan) laki-laki tersebut, Nabi Muhammad marah dan berdiri untuk pergi. Abu Bakar pun menyusul Nabi, lalu berkata: Wahai Rasulullah, orang itu mencelaku, anda hanya duduk saja (tidak ikut membalas). Ketika aku membantah sebagian perkataannya, anda berdiri dan marah. Rasulullah menjawab: Sesungguhnya ada malaikat bersamamu yang akan membantahnya untukmu. Ketika engkau  membantah sebagian perkataannya, setan datang. Aku tidak ingin duduk bersama setan.

Kemudian Rasulullah berkata: Wahai Abu Bakar, ada tiga hal yang menjadi hak seorang hamba: (1) Tidaklah seorang hamba Allah yang terzalimi dengan kezaliman, lalu dia pasrahkan kepada Allah kecuali Allah pasti memenangkannya dengan pertolonganNya, (2) Tidaklah seseorang yang membuka pintu pemberian yang dia harapkan menjadi penyambung persaudaraan, kecuali Allah pasti tambahkan pemberian yang banyak kepadanya, dan (3) Tidaklah seseorang yang membuka pintu permintaan yang dia harapkan untuk mendapatkan pemberian yang banyak, kecuali Allah pasti tambahkan kekurangan kepadanya. (Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad  Ahmad bin Hanbal, Beirut: Mu’assasah al-Risalah, tt, juz 15, h. 39)

Dari keterangan hadis ini, bisa dijadikan pedoman hidup, bahwa caci maki yang terlontar ke hadapan kita janganlah dibalas. Karena membalas caci maki hanya menimbulkan permasalahan baru. Wallahu A’lam Bishowab.

Baca Juga  Hukum Membaca Surat Al-Fatihah Dalam Shalat Bagi Makmum

Ahmad Khalwani

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *