Jalanhijrah.com- Arab Saudi memberikan penghargaan kepada pemerintah Indonesia karena dinilai telah menjadi pelayan haji yang optimal, khususnya saat proses kedatangan maupun kepulangan jemaah di area bandara. Selain itu, Indonesia juga dianggap bisa bekerja sama dengan baik bersama sejumlah pihak di bandara sehingga proses pergerakan jemaah tidak mengalami banyak kendala.
Penghargaan ini diberikan oleh Wukala, perusahaan penyedia layanan di bandara (airport handling). Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdul Fattah Masath kepada Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang juga Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam di Makkah, Selasa (9/8/2022) malam. Turut hadir dalam acara tersebut Chairman Wukala Sahir Abdul Aziz Mathar.
Selain di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Wukala juga memberikan pelayanan jemaah haji di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Pada fase kedatangan, terdapat 45.096 jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang pertama mendarat di Bandara AMAA Madinah. Mereka tergabung dalam 114 kloter. Selain itu, ada 47.572 jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Mereka tergabung dalam 126 kloter. Jemaah haji gelombang pertama pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sebaliknya gelombang kedua pulang melalui Bandara AMAA Madinah.
Nasrullah Jasam mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas apresiasi dari pemerintah Arab Saudi dan pihak-pihak terkait sehingga penyelenggaraan haji tahun ini secara umum berlangsung dengan baik. Meski kuota jemaah tidak sampai 50%, menurut Nasrullah, tantangan di lapangan juga tak kalah menantang.
“Namun kita bersyukur, ada pihak-pihak yang sangat membantu seperti Wukala yang totalitas melayani jemaah baik pengangkutan koper, pergerakan jemaah, hingga pengurusan dokumen,” terang dia.
Nasrullah menilai, suksesnya penyelenggaraan ibadah haji juga tidak lepas dari komitmen tinggi Wukala untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji, termasuk dari Indonesia. Di antara bentuk layanan baru ini antara lain dikerahkannya ratusan petugas perempuan Saudi sehingga membuat jemaah haji merasa lebih nyaman.
“Petugas-petugas itu selain muda juga sangat ramah. Sehingga mereka sangat cekatan dan membuat jemaah merasa disambut dengan hangat setiba dan saat akan pulang dari Tanah Suci,” katanya.
Menurut Nasrullah, kehadiran Wukala dan sejumlah perusahaan Saudi yang bertugas di area bandara sangat membantu PPIH Arab Saudi. Sebab, kehadiran mereka membuat kerja-kerja PPIH menjadi lebih efektif dan efisien. Apalagi tahun ini, jumlah petugas PPIH yang diterjunkan di area bandara sangat sedikit, yakni sekitar 140 orang.
Nasrullah berharap, penghargaan dari Wukala ini menjadi cambuk untuk meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji pada tahun depan. Apalagi, jumlah kuota tahun depan kemungkinan bertambah, apalagi jika sudah tidak ada pandemi Covid-19. “Semoga kerja sama ini terus terbina dengan baik. Di sisi lain, petugas Indonesia juga harus meningkatkan profesionalisme serta kinerjanya karena tantangan ke depan tidak ringan,” jelasnya.
Selain kepada Misi Haji Indonesia, Wukala juga memberikan penghargaan kepada negara pengirim jemaah haji, antara lain: Malaysia, India, Pakistan, dan Bangladesh.