Khutbah

Aduh, khutbah tadi lama banget bro, gue jadi telat interview kerja!” keluh seorang teman setelah keluar dari masjid.

Iya, khutbahnya panjang banget, sampai sholatnya jadi terasa buru-buru,” jawab saya, mencoba menenangkannya.

Padahal, kalau khutbahnya singkat, kan semua lebih enak. Nggak perlu nunggu lama, dan sholat juga nggak terkesan sekadar formalitas,” lanjutnya dengan nada kesal.

Keluhan seperti ini kerap kali penulis dengar dari beberapa teman ketika mendapati khatib Jumat memberikan khutbah dengan durasi yang terlalu lama. Tidak jarang banyak kita jumpai, jamaah terlihat gelisah, mengantuk, atau bahkan kehilangan konsentrasi akibat khutbah yang melewati batas wajar.

Fenomena khutbah panjang ini tidak hanya menjadi masalah bagi mereka yang datang untuk menunaikan kewajiban ibadah dengan khusyuk, tetapi juga bagi jamaah yang memiliki acara penting setelah sholat Jumat yang harus dihadiri. Lantas bagaimana idealnya durasi khutbah jumat sesuai anjuran nabi?

Durasi Khutbah Sesuai Sunnah

Dalam literatur Islam dijumpai keterangan bahwa Rasulullah SAW dalam sebuah hadits memberikan contoh yang jelas bahwa khutbah Jumat seharusnya singkat, padat, dan bermakna. Sementara sholatnya yang dipanjangkan.

حَدَّثَنِي سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبْجَرَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ وَاصِلِ بْنِ حَيَّانَ، قَالَ: قَالَ أَبُو وَائِلٍ: خَطَبَنَا عَمَّارٌ، فَأَوْجَزَ وَأَبْلَغَ، فَلَمَّا نَزَلَ قُلْنَا: يَا أَبَا الْيَقْظَانِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ وَأَوْجَزْتَ، فَلَوْ كُنْتَ تَنَفَّسْتَ فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «‌إِنَّ ‌طُولَ ‌صَلَاةِ ‌الرَّجُلِ، ‌وَقِصَرَ ‌خُطْبَتِهِ، ‌مَئِنَّةٌ ‌مِنْ ‌فِقْهِهِ، ‌فَأَطِيلُوا ‌الصَّلَاةَ، ‌وَاقْصُرُوا ‌الْخُطْبَةَ، وَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْرًا

Baca Juga  Mengubah Kekecewaan Menjadi Tasbih: Hikmah dari Ijazah Gus Baha

Artinya: “Diriwayatkan oleh Wasil bin Hayyan, ia berkata: Abu Wa’il berkata: “Ammar pernah berkhutbah kepada kami, khutbahnya singkat tetapi sangat bermakna. Setelah ia turun, kami berkata kepadanya, ‘Wahai Abu Yaqzhan, engkau telah menyampaikan khutbah dengan sangat padat dan jelas, seandainya saja engkau memperpanjangnya sedikit.” Ammar menjawab: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Panjangnya sholat seseorang dan pendeknya khutbahnya adalah tanda pemahamannya terhadap agama. Maka panjangkanlah sholat dan pendekkanlah khutbah. Sesungguhnya di antara bentuk keindahan bicara ada yang seperti sihir (sangat memengaruhi).'”(Sahih Muslim, Beirut; Dar Al Ihya Turats, 1955 juz 2 halaman 594 hadis ke 869)

Lebih lanjut dalam kitab Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah dijelaskan bahwa seorang khatib seharusnya memberikan khutbah secara seimbang, tidak terlalu panjang hingga membuat jamaah bosan, namun juga tidak terlalu singkat sehingga pesan sulit dipahami. Sebaik-baik khutbah adalah yang sederhana, jelas, penuh makna, dan memberikan manfaat, sesuai dengan maqalah “khairul umuur awsatuha“ (segala sesuatu yang seimbang atau moderat adalah yang terbaik).

يُرَاعَى فِي الْوَعْظِ أَنْ يَكُونَ مُقْتَصِدًا مُتَوَسِّطًا بَيْنَ الْبَسْطِ الْمُؤَدِّي إِلَى الإِمْلَال وَالسَّآمَةِ وَبَيْنَ الإِيجَازِ الْمُؤَدِّي إِلَى الإِخْلَال أَوْ عُسْرِ الْفَهْمِ لِلْمَقَال، لأَنَّ خَيْرَ الأُمُورِ أَوْسَطُهَا، وَأَحْسَنُ الْمَوَاعِظِ مَا كَانَ جَزْلاً جَامِعًا بَلِيغًا نَافِعًا، وَلأَنَّ خَيْرَ الْكَلَامِ مَا قَل وَدَل، لِمَا رَوَى عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَال: سَمِعْتُ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُول: إِنَّ طُول صَلَاةِ الرَّجُل وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ، فَأَطِيلُوا الصَّلَاةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ

Baca Juga  Solo Trip: Ngaji dan Ngopi di Solo

Artinya: “Dalam memberikan nasihat atau khutbah, sebaiknya dilakukan secara seimbang, tidak terlalu panjang hingga membuat jamaah bosan, dan tidak terlalu singkat sehingga pesan menjadi sulit dipahami atau terasa kurang. Sebab, sebaik-baik hal adalah yang pertengahan. Khutbah yang ideal adalah yang penuh makna, ringkas, jelas, dan memberikan manfaat. Sebagaimana kata bijak menyatakan, “Sebaik-baik ceramah adalah yang singkat namun bermakna.” Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma:”Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Panjangnya sholat seseorang dan pendeknya khutbahnya adalah tanda pemahamannya terhadap agama. Maka panjangkanlah sholat dan pendekkanlah khutbah.”

Mengapa Durasi Khutbah Sebaiknya Singkat?

Menurut ulama, anjuran Rasulullah untuk mempersingkat durasi khutbah dan memanjangkan durasi sholat jumat, karena sholat adalah inti ibadah Jumat, sementara khutbah hanya pengantar. Oleh karena itu, perhatian utama seharusnya diberikan pada sholat yang merupakan bentuk penghambaan langsung kepada Allah.

قَال الْعُلَمَاءُ: وَإِنَّمَا كَانَ كَذَلِكَ، لأَنَّ الْفَقِيهَ يَعْلَمُ أَنَّ الصَّلَاةَ مَقْصُودَةٌ بِالذَّاتِ وَالْخُطْبَةَ تَوْطِئَةٌ لَهَا، فَيَصْرِفُ الْعِنَايَةَ إِلَى مَا هُوَ الأَهَمُّ، وَلأَنَّ الصَّلَاةَ عُبُودِيَّةُ الْعَبْدِ، وَالإِطَالَةُ فِيهَا مُبَالَغَةٌ فِي الْعُبُودِيَّةِ، وَالْخُطْبَةُ الْمُرَادُ مِنْهَا التَّذْكِيرُ، وَمَا قَل وَقَرَّ خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَفَرَّ

Artinya: ”Para ulama menjelaskan bahwa anjuran durasi khutbah dipersingkat karena seorang faqih (ahli agama) memahami bahwa sholat adalah inti dari ibadah Jumat, sedangkan khutbah hanya merupakan pengantar atau pendahuluan untuk sholat. Oleh karena itu, perhatian utama harus diberikan pada sholat sebagai ibadah yang lebih penting. Selain itu, sholat adalah bentuk penghambaan langsung kepada Allah, sehingga memperpanjang sholat mencerminkan kesungguhan dalam ibadah. Sementara itu, tujuan khutbah adalah untuk memberikan pengingat (tazkirah) kepada jamaah. Karena itu, khutbah yang singkat namun bermakna lebih baik daripada khutbah yang panjang tetapi tidak terarah. Sedikit namun padat lebih baik daripada banyak yang tidak jelas.” (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, juz 44 halaman 48)

Baca Juga  Meningkatkan Suluh Puasa dengan Menutup Pintu Radikalisme

Kesimpulannya, khutbah Jumat seharusnya singkat, padat, dan bermakna, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang mengutamakan durasi panjangnya sholat sebagai bentuk kesungguhan dalam ibadah. Sebaliknya, khutbah yang terlalu panjang cenderung membuat jamaah bosan.

Oleh karena itu, para khatib hendaknya memahami materi khutbah yang akan disampaikan dan mengutamakan kualitas daripada kuantitas dalam menyampaikan nasihat.

Selain itu, seleksi terhadap khatib Jumat perlu dilakukan dengan baik untuk memastikan mereka yang menyampaikan khutbah memiliki pemahaman agama yang mendalam dan kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga khutbah benar-benar bermanfaat bagi jamaah. Wallahu a’lam bis shawab.

 

Ahmad Yaafi Kholilurrohman

Penikmat Insight Keislaman, Alumni Ma’had Aly Situbondo, Jawa Timur

Sumber: https://arina.id/syariah/ar-Nex77/anjuran-nabi-agar-khatib-jumat-tidak-berkhutbah-lama-lama

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.