Menu

Mode Gelap

Perempuan · 16 Mar 2023 10:00 WIB ·

Aisyah binti Thalhah, Murid Terkemuka Ummul Mukminin Aisyah ra.


					Aisyah binti Thalhah, Murid Terkemuka Ummul Mukminin Aisyah ra. Perbesar

Jalanhijrah.com-Berparas cantik, terlahir dari keluarga mulia, serta memiliki kecerdasam yang tidak kalah hebat di antara para tokoh tabiiyah (tabiin perempuan). Ialah Aisyah binti Thalhah, putri dari salah satu sahabat Nabi saw., Thalhah bin Ubaidillah.

Allah Swt. memberi karunia kepadanya kecantikan yang memikat, seakan-akan ia adalah salah satu bidadari surga yang ada di dunia ini. Abu Hurairah, melihatnya lalu berkata. “Saya tidak melihat seorang pun yang lebih indah daripada Aisyah binti Thalhah, kecuali Muawiyah saat berada di atas mimbar Rasulullah saw..”

Lahir dalam Keluarga Mulia

Aisyah binti Thalhah lahir pada akhir sepertiga pertama tahun pertama hijriyah. Ia mengetahui sebagian profil ayahnya dan menyadari kedudukannya di kalangan kabilah Taim yang menyatu dengan rumah kenabian. Ia juga mengetahui kedudukan ayahnya dalam daftar para sahabat pilihan.

Ayahandanya adalah Thalhah bin Ubaidillah at-Taimi al-Qurasyi, seorang dari sepuluh orang sahabat yang dijanjikan surga, salah seorang sahabat terbaik dan demawan. Rasulullah saw. menjulukinya Thalhah al-Jund (sang dermawan), Thalhah al-Khair (yang baik), dan Thalhah al-Fayyadh (yang sangat gemar berderma).

Sedangkan, ibunya adalah Ummu Kultsum binti Abi Bakar at-Taimi al-Qurasyi, seorang tabiin yang mulia. Neneknya, Habibah bin Kharijah al-Anshariyyah melahirkan Ummu Kultsum setelah Abu Bakar ash-Shiddiq meninggal dunia. Ummu Kultsum inilah yang dikatakan oleh Abu Bakar pada Aisyah, putrinya, saat akan wafat, “Sesungguhnya mereka berdua adalah dua saudaramu laki-laki dan dua saudaramu perempuan.”

Baca Juga  Ketika Mata Laki-Laki Bernama Imam Syafi’i Membaca Perempuan

Alhasil, bibi dari Aisyah binti Thalhah adalah Aisyah binti Abu Bakar dan Asma binti Abu Bakar. Dari keluarga yang mulia inilah, Aisyah binti Thalhah lahir, dibesarkan, dan dididik, terutama oleh Aisyah ra. Dari Aisyah ra., Aisyah binti Thalhah dapat menyerap ilmu hadis, fikih, dan adab. Ia belajar di bawah bimbingan langsung Ummul Mukminin Aisyah ra.,  dan menjadi salah satu murid terkemuka Aisyah ra.

Pujian para Ulama

Pakar ilmu hadis, Imam Jarh dan Ta’dil, memasukkan Aisyah binti Thalhah sebagai perawi hadis yang dapat dipercaya sehingga hadis-hadisnya dapat digunakan sebagai hujjah. ”Perawi yang tsiqah (dapat dipercaya) dari kalangan perempuan adalah Aisyah binti Thalhah. Ia seorang rawi yang tsiqah dan hadisnya dapat sebagai hujah.”

Pun dengan pujian dari Abu Zar’ah ad-Dimasyqi yang menyebut keutamaan dan kedudukan putri dari sahabat Rasulullah saw., Thalhah bin Ubaidilah. Menurut ulama ahli hadis itu, Aisyah adalah seorang perempuan mulia yang meriwayatkan hadis dari Ummul Mukminin, Aisyah ra.. Banyak orang yang meriwayatkan hadis darinya karena kedudukan dan adab dari Aisyah binti Thalhah.

Dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, Imam Ibnu Katsir mengutip pernyataan dari gurunya Al-Mizziy, “Tidak ada dalam golongan perempuan yang lebih pandai melebihi murid-murid perempuan Ummul Mukminin Aisyah. Mereka adalah Amrah binti Abdurahman, Hafshah binti Sirin, dan Aisyah binti Thalhah.”

Baca Juga  Neurosexism dan Pengalaman Biologis Perempuan :Bisakah Dinilai sebagai Kemerdekaan Perempuan?

Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah binti Thalhah termaktub dalam kumpulan hadis-hadis sahih Imam Muslim dengan sanadnya Thalhah bin Yahya bin Thalhah dari Aisyah binti Thalhah dari Ummulmukminin Aisyah. ”Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang tercepat dari kalian yang menyusulku adalah orang dari kalian yang terpanjang tangannya.’ Para sahabat menjulurkan tangannya untuk mengetahui siapa yang paling panjang tangannya. Ternyata tangan yang paling panjang adalah tangan Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah saw. sebab ia selalu bekerja dengan tangannya dan banyak memberi sedekah.”

Aisyah binti Thalhah menghabiskan banyak waktunya untuk berzikir. Lisannya  tidak lelah untuk melantunkan tasbih di pagi dan sore hari, menjadikan jiwanya bersih dengan kejernihan yang membuatnya  terlihat menonjol dan istimewa di antara anak-anak perempuan Thalhah.

Kehidupan Aisyah

Setelah suaminya Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Bakar meninggal, Aisyah menikah dengan Mush’ab bin Zubair, pemimpin Irak saat itu yang juga putra salah seorang sahabat Nabi saw., Zubair bin Awwam. Jika kita masih mengingat kisah empat pemuda yang duduk di dekat Hijir Ismail dan menyampaikan asa mereka masing-masing, maka Mush’ab bin Zubair adalah satu dari empat pemuda yang berhasil mewujudkan asanya, menikah dengan Aisyah binti Thalhah.

Banyak tokoh tabiin dan ulama yang meriwayatkan hadis dan belajar dari Aisyah binti Thalhah. Mereka antara lain, anaknya sendiri, Thalhah bin Abdullah, keponakannya, Thalhah bin Yahya, Muawiyah bin Ishaq. Selain itu, ada tokoh seperti Minhal bin Amr, Fudhail bin Amr al-Faqimi, Hubaib bin Abu Amrah, Atha’ bin Abi Rabah, dan Umar bin Said.

Baca Juga  Bagaimana Pendidikan Perempuan Diproyeksikan Islam?

Aisyah menjadi perempuan langka di zamannya. Tidak hanya diberkahi wajah cantik dan harta yang melimpah, tetapi juga mampu mengisi hidupnya dengan ketaatan kepada Allah Swt. Salah satu murid terbaik Ummul Mukminin Aisyah ra. sekaligus guru hadis bagi para tabiin.

Chusnatul Jannah

Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

Ning Imaz Fatimatuz Zahra Lirboyo : Ahli Fiqih dan Penghafal Al-Qur’an

30 Maret 2023 - 10:00 WIB

Ning Imaz Fatimatuz Zahra Lirboyo : Ahli Fiqih dan Penghafal Al-Qur’an

Mengenal Kamla Bhasin; Aktivis Feminis dari India

28 Maret 2023 - 10:00 WIB

Mengenal Kamla Bhasin; Aktivis Feminis dari India

Halimah Alaydrus : Pendakwah Keturunan Rasulullah Sekaligus Penulis Produktif

27 Maret 2023 - 15:00 WIB

Halimah Alaydrus : Pendakwah Keturunan Rasulullah Sekaligus Penulis Produktif

Merve Kavakci di Persimpangan Jalan Sekulerisme Turki

26 Maret 2023 - 12:00 WIB

Merve Kavakci di Persimpangan Jalan Sekulerisme Turki

Rahmah El Yunusiyah : Syaikhah dan Ulama Perempuan dengan Lelaku Paripurna

25 Maret 2023 - 15:00 WIB

Rahmah El Yunusiyah : Syaikhah dan Ulama Perempuan dengan Lelaku Paripurna

Fatma Aliye: Sastra, Islam, dan Feminisme

24 Maret 2023 - 12:00 WIB

Fatma Aliye: Sastra, Islam, dan Feminisme
Trending di Perempuan