Taaruf

Jalanhijrah.com-Pernikahan bagi setiap orang adalah proses panjang yang dijalani. Sebab manusia diciptakan berpasang-pasangan yang memiliki cinta dan menjadi fithrah manusia, hal ini tercantum jelas dalam QS. Al-Hujurat ayat 13, yakni:

Artinya:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Untuk menuju tahap pernikahanpun harus melakukan berbagai upaya agar sebuah pasangan memiliki niat yang baik dalam kehidupan rumah tangga yang akan dijalani.  Proses mencari pasanganpun  sudah diatur sedemikian rupa dalam Islam untuk menghindari mudharat yang besar pada seseorang, yakni melalui proses Taaruf.

dalam konteks Indonesia, taaruf dimaknai sebuah perkenalan dengan maksud dan tujuan pernikahan. Mengacu pada makna ini, maka taaruf bisa dinilai sakral pada setiap orang. Sebab hal tersebut dilakukan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius yakni pernikahan.

Adapun proses taaruf sehingga sampai menikah, bisa dilakukan dengan beberapa hal, diantaranya:

Datangi kedua orang tua

Mula-mula proses taaruf ini harus diketahui oleh kedua orang tua, baik dari pihak laki-laki ataupun perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa proses taaruf yang dilakukan tidak untuk main-main dan ada niat yang baik untuk menghindari hubungan yang tidak diridhoi oleh Allah.

Baca Juga  Mengapresiasi Prestasi Bukan Sensasi

Jalin komunikasi yang baik

Komunikasi sangat penting untuk bertukar informasi, pendapat, mencari kecocokan satu sama lain. Tahap ini penting dilakukan untuk laki-laki dan perempuan supaya saling mengetahui karakter masing-masing

Tidak berduaan (berkhalwat)

Dalam proses komunikasi, mengenal satu sama lain hendaknya tidak bertemu berdua ditempat yang sepi. Pun jika itu dilakukan, bertemu berdua hendaknya ditempat ramai untuk menghindari hal-hal yang tidak baik dan dilarang oleh Islam.

Tundukkan pandangan

Waktu bertemu dengan calon pasanganpun, hendaknya tidak saling menatap. Dalam artian menghindari datangnya nafsu antara laki-laki dan perempuan yang sedang memiliki ketertarikan satu sama lain.

Sholat istikhoroh

Yang menjadi penting dalam proses ini adalah shalat Istikhoroh untuk meminta petunjuk kepada Allah atas pilihan yang dilakukan.

Tentukan waktu khitbah (lamaran)

Setelah dirasa cocok, selanjutnya bisa menentukan waktu lamaran sebagai proses tahapan yang cukup serius menuju jenjang pernikahan

Akad

Proses ini menjadi tahap akhir sekaligus awal mengarungi bahtera rumah tangga. Tahapan semacam ini tentu tidak semua orang langsung mendapatkannya. Kenyatannya, terkadang dibeberapa tahap awal ada ketidakocokan antara yang satu dengan yang lain, sehingga hal tersebut menjadi alasan tidak bisa melanjutkan proses taaruf.

Meskipun demikian, usaha untuk mendapat pasangan dengan proses taaruf ini bisa diupayakan jika ternyata kita sudah siap dan bertemu dengan orang yang sudah siap pula. Wallahu a’lam

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *