Halimah Alaydrus : Pendakwah Keturunan Rasulullah Sekaligus Penulis Produktif

Jalahijrah.com-Siapa yang tidak mengenal sosok pendakwah yang menjadi panutan bagi muslimah zaman sekarang ini. Halimah Alaydrus seorang pendakwah yang lahir pada tanggal 2 April 1979 di Indramayu, Jawa Barat. Kedua orang tuanya, yakni, Utsman Alaydrus dan Nur Assegaf memiliki nasab yang tersambung dengan Rasulullah Saw. dan tercatat dalam Rabithah Alawiyah.

Tidak heran jika sejak kecil, Halimah sudah mengenal agama dan menerapkannya hingga kini. Ayahnya, Utsman Alaydrus berperan penting dalam hidupnya. Salah satu nasihat Ayahnya yang selalu beliau jadikan pedoman adalah, “Nasib manusia dipegang oleh Allah Swt., jika kamu ingin baik di masa depan jangan jauh dari Allah”. Sementara itu, ibunya, Syarifah Nur Assegaf merupakan sosok yang sangat sederhana yang memiliki keinginan sederhana pula, yaitu, ingin putra putrinya mendoakan beliau saat beliau telah meninggal.

Beliau dikenal sebagai ustazah yang mampu menyampaikan pesan atau nasihat yang menyentuh seluruh pendengarnya yang kebanyakan muslimah. Cara penyampaian dakwah Ustazah Halimah dinilai sangat teduh dan menenangkan hati para pendengar. Dalam ceramahnya, ia kerap menyampaikan kisah kehidupan Nabi Muhammad dan para sahabat. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang taat agama dan tumbuh besar di keluarga yang mementingkan agama.

Kehidupan Ustadzah Halimah Alaydrus

Sejak kecil beliau memutuskan mempelajari berbagai ilmu agama di beberapa pesantren daripada menyelesaikan pendidikan formalnya. Ustadzah Halimah Alaydrus mempelajari ilmu agama di beberapa pesantren. Rihlah keilmuannya bermula di Pondok Pesantren Darullughah wadda’wah di Bangil, Pasuruan Jawa Timur.

Baca Juga  Masihkah Kita Mengelak untuk Mencurigai Keberadan Kotak Amal yang Bertebaran di Toko-Toko?

Kemudian rihlah keilmuan beliau berlanjut, Ustazah Halimah Alaydrus memilih fokus belajar ilmu Tauhid selama enam bulan di At-Tauhidiyah Tegal. Di sana, beliau tidak hanya belajar tapi juga mulai mengajar di beberapa tempat. Kemudian beliau mendalami ilmu Fiqih di Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, selama tiga tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di sana, beliau mengikuti jejak sang kakak belajar ke Hadhramaut Yaman. Saat itu di Daruz-Zahra yang merupakan madrasah khusus perempuan belum ada, dan dibangun beberapa tahun setelahnya. Kemudian Ustadzah Halimah Alaydrus tahun 2022  pulang ke Indonesia dan menikah dengan Ahmad Al-Haddar. Lalu kembali lagi setengah tahun ke sana untuk mengajar.

Pada tahun 2003, Ustadzah Halimah Alaydrus benar-benar menetap kembali di Tanah Air. Saat ini, Ustadzah Halimah Alaydrus bermukim, mengajar, dan berdakwah di Jakarta. Ustadzah Halimah Alaydrus aktif mengisi beberapa majelis dan seringkali menghadiri undangan dakwah ke seluruh penjuru negeri. Berkat dukungan suami, keluarga dan sahabat-sahabatnya, dia aktif mengajar di berbagai Majelis Taklim di DKI Jakarta dan sekitarnya, juga melakukan Rihlah Dakwah dan Ilmiah di berbagai provinsi di Indonesia dan di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Australia, Mesir, UAE dan Oman.

Selain mengajar beliau juga menjadi narasumber di berbagai media Indonesia hingga luar negeri. Beliau pernah menjadi narasumber dalam berbagai seminar di Indonesia dan mancanegara, Inisiator dan Speaker Muhasabah Cinta Event. Rihlah dakwah dan ilmiah di berbagai provinsi di Indonesia, Singapura, Malaysia, Oman, Mesir, Brunei dan Australia hingga menjadi narasumber di radio swasta.

Baca Juga  Keumalahayati: Singa Betina dari Aceh, Benarkah Hasil Didikan Khilafah?

Berdakwah Tanpa Menampakkan Wajah

Sebagai seorang pendakwah beliau memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dari pendakwah lain. Salah satu yang menarik dari Ustazah Halimah Alaydrus adalah soal sosok dirinya yang cukup misterius di media sosial. Beliau tidak pernah menampakkan wajahnya di media sosial. Meskipun demikian, hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi beliau sehingga mendapat perhatian dari khalayak umum.

Ustazah Halimah selalu melarang jemaahnya untuk merekam dan memotret dirinya saat tengah ceramah. Imbauan yang disampaikan kepada jemaahnya ini membuat publik sulit menemukan foto maupun video yang memperlihatkan sosok Ustazah Halimah di media sosial. Meski tak bisa melihat wajahnya, ceramah Ustazah Halimah Alaydrus dapat dinikmati dengan mudah karena memiliki cukup banyak akun di berbagai platform media sosial.

Menjadi Penulis

Tidak hanya pandai berdakwah di atas mimbar saja, Ustadzah Halimah juga memiliki kepiawaian menulis sebagaimana kecakapannya menyampaikan materi-materi dalam setiap majelisnya. Tulisannya dikemas dengan ringan sehingga mudah dipahami oleh banyak kalangan tanpa batasan usia ataupun latar belakang lainnya. Hadirnya media sosial menjadi salah satu media dakwahnya untuk syiar melalui tulisan di sela-sela kesibukan mengajarnya. Berikut buku-buku yang sudah diterbitkan beliau:

  1. Bidadari Bumi – Kisah 9 wanita shalehah
  2. Tutur Hati – Kumpulan tulisan dari blog, twitter dan facebook
  3. Pilar Cahaya – Kisah 4 sahabat Nabi SAW. yang pertama masuk Islam Muhasabah Cinta – Kisah dan nasihat tentang pernikahan
  4. Akhlak Kita (terjemahan Khuluquna karya Al Habib Umar bin Hafidz)
  5. Wahai anakku (terjemahan Ayyuhal Walad karya Imam Al Ghazali)
  6. Bidadari Bumi 2 – 9 Kisah wanita shalehah
  7. Kata Kita – Kumpulan catatan penerang jiwa
Baca Juga  Bolehkah Seorang Muslim Nonton Bioskop?

Aliffa Madyana Maesae

By Redaksi Jalan Hijrah

Jalanhijrah.com adalah platform media edukasi dan informasi keislaman dan keindonesiaan yang berasaskan pada nilai-nilai moderasi dan kontranarasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *